Resto Baru di Bogor Baru
Bogor, Jurnal Bogor
Sekarang ini, Kota Bogor semakin menjadi kota yang tak pernah tidur. Hal itu dapat dilihat dari mulai banyak bermunculan tempat-tempat kuliner yang disulap sedemikian rupa, menjadi tempat yang nyaman banget untuk hahahihi bareng keluarga, teman, pacar atau rekan kerja. Kenyamanan yang diusung biasanya didominasi konsep interior yang cozy dan modern, kemudian dipadukan dengan minimalis style di setiap sudut ruangan.
Salah satu tempat yang mengusung konsep tersebut ialah Pantasteiik Café & Restaurant yang baru dibuka pada 18 April 2008. Resto yang berlokasi di Perum Bogor Baru Blok F5 No.9, Bogor itu, cukup mencolok mata dengan penggunaan warna yang eye catching, yakni orange, ungu, merah dan hitam.
Sebelum masuk ruangan, hati ini sudah terpukau dengan senyuman hangat para waiters dan settingan taman yang elok. Hal ini mengisyaratkan bahwa Pantasteiik cukup concern dalam pelayanan dan suasana.
Resto Manager Pantasteikk Theodorus Brotoseno mengatakan, suasana dan konsep yang disuguhkan semata-mata hanya untuk kenyamanan pelanggan. ”Dengan luas tanah 500 meter persegi, kami menyediakan 120 tempat duduk dengan full internet service dan meeting room di lantai dua,” ungkap Theo, sapaan akrab Theodorus Brotoseno kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Diakui Theo, sesuai perkembangan teknologi, Pantasteiik saat ini memberikan free internet secara lan Service. ”Kedepannya kami akan hotspot untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang haus informasi,” ucap pria berkacamata itu.
Selain suasana, lanjut Theo, Pantasteiik juga dapat memberikan pengalaman rasa yang tidak dijumpai di tempat lain, yaitu dengan memodifikasi citarasa hampir di setiap menu. ”Kami menawarkan 76 jenis makanan dan 36 minuman pilihan, 80 persen diantaranya ialah hasil modifikasi 16 chef handal yang sangat berpengalaman,” bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Marketing Manager Pantasteiik Rizal mengatakan, 90 persen menu berasal dari western food yang telah dimodifikasi. ”Sesuai namanya, Pantasteiik menyediakan berbagai pilihan pancake, pasta, dan steak. Sekitar 80 persen baham baku merupakan buatan sendiri atau home made, sehingga mampu memberikan citarasa istimewa,” katanya seraya menambahkan, Pantasteiik juga menyediakan menu breakfast khusus weekend.
Selain itu, kata Rizal, Pantasteiik menyajikan Pancake sebagai main course dengan menambah porsi dan ketebalan pancake. ”Kami juga menawarkan dua sajian pancake, yakni manis dan asin. Untuk pilihan asin, toppingnya diberikan beef, chicken, dan fettucini,” papar pria kelahiran Bogor, 14 April 1978 itu.
Sambil berbincang, sang waiters memberikan satu menu ke hadapan saya, bermacam-macam nama pancake beserta fotonya benar-benar menggoda mata dan ingin mencicipinya satu per satu, sebab semuanya terlihat begitu menggiurkan dan membingungkan saya untuk memilih.
Untung saja, salah satu Chef menemani saya, sehingga tak perlu menghitung kancing untuk memilih pancake dan pasta mana yang akan berkelana di dalam perut. Pilihan jatuh kepada The Gunner Pancake dan Pasta Aglio Olio berupa spaghetti.
Menu pancake yang satu ini menghadirkan tiga lapis pancake dengan iringan mapple syrup dan sentuhan ice cream yang mempercantik dirinya. Dengan tampilan seperti itu, benar-benar menggoda iman, hingga tidak mengingatkan saya sebagai kaum hawa yang khawatir dengan berat badan.
Oke, kini saatnya mencoba. Rasanya sudah tak sabar lagi untuk segera menyantap. Suapan pertama, pancake yang menyentuh lidah rasanya sulit untuk digambarkan dengan kata-kata. Sentuhan ice cream ala home made dengan mapple syrupnya mengimbangi kelembutan pancake yang terasa begitu ngeblend di mulut, sehingga tidak menimbulkan rasa eneg.
Hasilnya, pancake yang telah dimodifikasi dengan berbagai bumbu rahasia itu membuat saya merem melek hingga tetes akhir perjuangan. Satu catatan, biarpun sebagian pancake yang ditawarkan rasa manis, namun tidak akan membuat gigi anda sakit kok.
Untuk mengobati rasa penasaran, sang empu pancake, Ahmad Suhendar mengungkapkan, pancake yang disajikannya sangat berbeda, sebab dalam pengolahan dipadukan dengan bumbu-bumbu ala Arabian, Chinese, Thailand, Korea dan Jepang. ”Selain The Gunner, kami juga memiliki special pancake lainnya, seperti Red Devil Pancake dan Pantasteiik Club,” imbuh Chef Eksekutif Pantasteiik itu.
Resto dengan kisaran harga Rp 15.000 hingga Rp 50.000 itu, sambung Ahmad, memiliki beberapa menu unggulan lain, diantaranya Lamb Chop Steak dan Pasta Aglio Olio. ”Pada menu steak, selain menggunakan daging impor, penggunaan saladnya juga berbeda dari biasanya, yaitu paprika, tomat, terong dan kentang special. Sedangkan untuk menu Pasta Aglio Olio menawarkan tiga macam pilihan, yaitu Spaghetti, Fettucini dan Lasagna,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri perbincangan, hinggap Spaghetti Smoked Beef Aglio Olio di meja. Mie Italia dengan potongan smoked beef itu, disajikan dengan tambahan parutan keju parmesan, potongan paprika merah, hijau dan jamur itu memang spektakuler. Jamur yang digunakan berjenis Black Olive dan rasanya menurut saya seperti buah anggur.
Gulungan demi gulungan spagheti ngegelosor ke dalam kerongkongan tanpa perlu mengunyah terlalu lama. Padupadan rasa asin-asin gurih itu kan mantap dengan alunan musik dan temaramnya lampu-lampu taman membuat saya berasa seperti di Italia saja.
Namun kurang afdol kalau tidak mencoba Pantasteiik Dream. Selain bisa menghilangkan dahaga, minuman ini juga dapat dinikmati berdua karena porsinya yang melimpah ruah. Penampilannya menjadi tambah istimewa karena disajikan dalam pitcher cantik yang bentuknya unik.
Nah, sekarang saatnya mengacak-acak isi pitcher tersebut. Di dalam mango juice dan potongan-potongan buah segar ternyata terdapat soda yang menyengat lidah, sehingga memberikan sensasi rasa yang tak terlupakan. Pokoknya nyerenyes buanget deh!!
(Julvahmi / Nasia Freemeta)
Senin, 07 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar