Bogor, Jurnal Bogor
Menikmati geliat malam di Jl. Pajajaran tak lengkap rasanya bila tak mencicipi Ayam Rica-Rica ala Mossy Café. Menu super pedas ini memang paling mantap di nikmati pada malam hari. “Biasanya orang yang habis dugem itu suka menyempatkan diri untuk makan di sini, sehingga kadang kami tutup jam tiga pagi,” ungkap Iqbal Zulkarnen, owner Mossy Café kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Ada banyak menu andalan yang tersedia di Mossy Cafe, seperti nasi goreng, omelete, roti bakar, spaghetti, coffe, dan ginseng. Selain harganya terjangkau, Mossy Café pun menyediakan lebih dari dua ratus menu yang terdiri dari menu seafood, menu warkop, makanan ringan hingga aneka minuman.
Dalam rangka mengobati rasa penasaran bagaimana citarasa Ayam Rica-Rica ala Mossy Café itu, beberapa waktu yang lalu tim petualang kuliner mencoba mengungkapkan sensasi rasa yang pas dengan suasana malam saat itu. “Biasanya kalau cuaca lagi dingin begini, lebih nikmat kalau menyantap makanan yang membuat badan hangat,” ujarnya.
Akhirnya saya pun setuju dengan usulan Iqbal. Kemudian ia menyuruh pegawainya untuk menyiapkan satu porsi ayam rica-rica. Ketika bumbu-bumbu dimasukan ke dalam wajan, aromanya yang menyengat membangkitkan selera makan saya yang sudah mencapai taraf kelaparan.
Setelah menunggu beberapa menit, ayam rica-rica hadir di atas meja. Kepulan asap yang terlihat itu dengan liarnya menuju indra penciuman saya. Tampilannya yang cukup menggiurkan membuat mulut ini tak henti-hentinya ingin segera melahap habis dan mengoyak dagingnya tanpa ampun.
Dan tak disangka-sangka, ketika mengoyak daging ayamnya, rasa pedas langsung hadir dan sempat membuat air mata saya keluar. Anehnya, biarpun mulut ini kepedasan, saya selalu ingin melahapnya terus-menerus. Benar-benar mantap. Dagingnya juga empuk sehingga dengan mudah terlepas dari tulangnya.
Seperti yang dikatakan Iqbal, setelah menyantap habis ayam rica-rica, cuaca yang tadinya dingin menusuk berubah menjadi panas, sehingga badan ini rasanya penuh dengan keringat.
M. Andriandy
Senin, 07 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar