Gurau Rasa Sambal Hijau
Bogor, Jurnal Bogor
Seusai mengunjungi Botani Square siang itu, saya pun sengaja berjalan kaki menyusuri Jl. Malabar. Selain supaya kolesterol yang mulai menumpuk lagi di tubuh ini terbakar akibat tugas sebagai petualang rasa jati, sekaligus juga berharap adanya tempat makan yang mampu menyajikan citarasa kuliner sejati.
Melangkahkan kaki di bawah naungan rimbun dedaunan pohon besar yang masih banyak berjejer di Jl. Malabar itu sambil sesekali menghindar cahaya mentari siang bolong, mendadak mata ini melihat satu tempat kuliner yang cukup asri. Dari plang namanya, jelas terbaca Ayam Goreng Sambel Ijo Mahhoney. Mm.. boleh juga untuk dijajal sampai di mana citarasa yang disuguhkan.
Dengan ringan saya pun mengunjungi Mahhoney yang berlokasi di Jl. Malabar No.19 itu. Di depan rumah makan itu, tersedia etalase yang menyediakan ayam goreng ala Kentucky yang penuh berbalur tepung yang terlihat crispy. Namun, bagi saya menu itu sangat lumrah, karena banyak disediakan di tempat lain.
Di tempat itu, kasir Mahhoney, Ela tampak kebingungan dengan maksud kedatangan saya karena khawatir mendapat sanksi dari Asep, pemilik Mahhoney yang kebetulan tidak berada di tempat. Sungguh aneh, kenapa mesti takut? Akhirnya, saya pun merubah strategi, dengan mengatakan hanya sebagai pembeli.
Meski demikian, sekilas keterangan saya dapatkan dari Ela. Dikatakannya, Mahhoney dibuka setiap hari mulai pukul 9.00 hingga pukul 21.00. Rumah makan yang memiliki 8 karyawan itu juga menerima pesanan layanan antar dan lunch box.
Mahhoney memiliki luas area makan sekitar 20 meter persegi yang mampu memuat 12 meja, masing-masing terdiri dari dua kursi. Suasana yang ditampilkan cukup asri, karena selain banyak tanaman dalam pot yang diletakkan di tempat itu, ruang makannya memiliki posisi agak terbuka dengan jendela besar tanpa kaca yang membuat pertukaran udara bebas keluar masuk.
Menu yang disediakan Mahhoney tidak lebih dari 20 jenis makanan dan minuman. Menu andalannya, tentu saja Ayam Goreng Sambel Ijo yang dipatok dengan harga Rp 6.500. Selain itu, rumah makan ini juga menyediakan ayam goreng ala Kentucky dan beberapa jenis menu minuman, seperti juice alpukat, juice guava, dan beragam minuman botol.
Selang beberapa waktu, menu yang dipesan pun hadir di atas meja. Seporsi Ayam Goreng Sambel Ijo ditambah nasi putih dan segelas Juice Guava alias juice jambu biji tampil untuk siap disantap. Ternyata ayam gorengnya merupakan ayam goreng jenis tradisional bukan ayam goreng ala Kentucky.
Waktunya untuk menjajal. Nasi putih yang disuguhkan cukup pulen dan lembut, seperti nasi putih yang biasa disajikan di restoran-restoran fried chicken. Ayam gorengnya pun cukup istimewa, karena bumbu kuningnya meresap hingga ke dalam serat-serat daging ayamnya yang terasa lembut.
Yang istimewa, citarasa sambal hijaunya. Baru kali ini saya merasakan citarasa sambal hijau yang seperti itu. Menurut lidah ini, sambal hijau ala Mahhoney terbuat dari campuran cabai hijau dan sedikit cabai rawit yang dipadu dengan potongan terong hijau dan daun kemangi. Aroma kencur pun menembus hidung ini. Mm.. trik yang cukup cerdik, karena kencur memang salah satu bumbu dapur yang mampu membangkitkan selera makan.
Tak ayal, sesuap demi sesuap menu Ayam Goreng Sambel Ijo pun saya nikmati. Gurihnya ayam goreng yang dicocol sambal hijau unik itu menyatu dengan nasi putih di dalam mulut, menawarkan satu sensasi gurau rasa yang menyenangkan. Sungguh, kencur membuat diri ini ingin menyuap lagi dan lagi.
Sesaat setelah porsi Ayam Goreng Sambel Ijo ludes, Juice Guava seharga Rp 10.000 yang sedari tadi antri, maju ke depan mulut. Citarasa juice tersebut, menurut saya masih terlalu manis. Mungkin porsi simple syrupnya diberikan agak terlalu banyak. Namun, hal itu tak menghilangkan kenikmatan dalam menyeruput minuman dingin yang menyegarkan itu.
Mahhoney cukup layak untuk mendapatkan rekomendasi sebagai tempat makan yang mampu menyediakan menu bercitarasa unik dan khas. Tempatnya yang berdekatan dengan RS PMI dan kampus IPB, tentunya akan mampu menarik para mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum untuk singgah ke Mahhoney dan mencicipi citarasa sambal hijau yang penuh gurau rasa itu.
Rudi D. Sukmana
Selasa, 08 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar