Bogor, Jurnal Bogor
Meski Kota Bogor terletak di kaki Gunung Salak, siang hari yang terik di kota ini pun mampu membuat tenggorokan menjadi kering. Setelah seharian menyusuri seantero kota, terpaan sinar mentari mampu menerbitkan imajinasi tentang segelas minuman dingin yang dapat mendatangkan kesejukan.
Kebetulan pada saat itu, posisi sedang berada di Jl. Bangbarung Raya, sehingga tanpa berpikir dua kali, saya pun segera meluncur ke BT Cafe, sebuah tempat makan yang cukup sederhana di daerah Tegal Gundil.
Sesampainya di BT Cafe, saya pun memesan Choco Cheese yang pernah saya tahu kesegarannya. Minuman seharga Rp 4.500 itu memang telah dibuktikan kenikmatannya ketika terakhir saya singgah di kafe itu.
Tidak berapa lama, segelas Choco Cheese pun terhidang di hadapan. Penampilan menu yang satu ini memang cukup ganjen menggoda leher yang semakin kering. Minuman yang dibuat dari bahan susu coklat dengan parutan keju di bagian atasnya, seakan menawarkan semua unsur kesegaran bagi siapa saja yang mereguknya.
Ketika belakang kepala ini tengah diserang rasa dingin sebagai akibat dari seruput minuman itu, beberapa remaja pelajar SMA pun singgah ke BT Cafe. Kehadiran mereka samasekali tidak mengusik saya dalam menikmati Ice Choco Cheese ala kafe itu.
Namun, tak berapa lama setelah di hadapan seorang pelajar tersaji satu minuman yang hampir mirip dengan Ice Choco Cheese yang saya pesan, pandangan mata ini pun sangat terganggu. Segelas minuman penyegar baru yang dipesannya mampu membuat saya penasaran.
Perlahan saya menanyakan, menu minuman apa yang dipesannya. Usi Nuraprita, siswi itu mengatakan memesan menu Ice Capuccino. “Saya juga baru kali pertama ini memesan Ice Capuccino, ingin menjajal rasanya saja,” ujar Usi dengan ramah.
Saya pun menganggukkan kepala sambil kembali meraih sedotan dan segera menghisap minuman pesanan saya. Namun akhirnya saya menyadari, Ice Choco Cheese ternyata telah habis saya minum. Padahal, belum puas rasanya leher ini menikmati kesejukan citarasa minuman yang saya pesan.
Dengan segera, saya pun kembali memesan satu gelas menu minuman lagi. Kali ini, saya pun ingin menjajal citarasa Ice Capuccino, seperti yang telah dipesan dan tengah dinikmati Usi. Sekali lagi, tak berapa lama, segelas Ice Capuccino yang dibandrol Rp 3.000 itu pun tersaji di hadapan.
Penampilan menu yang satu ini tampak lebih cool dibandingkan Ice Choco Cheese. Minuman yang dibuat dari bahan kopi capuccino itu hadir dengan warna coklat yang lebih pekat dibandingkan minuman sebelumnya. Pada bagian atasnya taburan bubuk mocca terapung, bagaikan maltis.
Nyatanya, citarasa menu Ice Capuccino ala BT Cafe pun cukup luar biasa. Campuran kopi dan susunya mampu juga bersaing dengan menu Ice Choco Cheese dalam membangkitkan kesejukan dan kesegaran. Menurut saya, bila Ice Choco Cheese lebih kidies, maka Ice Capuccino lebih mature. Namun yang jelas, setelah menu yang satu ini habis diminum, kesegaran diri ini kembali menyala ibarat motor yang baru saja diberi BBM full tank.
Rudi D. Sukmana
Selasa, 08 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar