Bogor | Jurnal Bogor
Kebanyakan restoran Chinesse Food tidak menyediakan masakan Sunda, namun sebaliknya, sebagian besar restoran Sunda, pasti menawarkan juga Chinesse Food. Bahkan ada juga yang mengkolaborasikan dua konsep tersebut sehingga menjadi jenis masakan baru.
Sepanjang Jalur Puncak, terhampar ratusan restaurant yang mayoritas menyajikan masakan yang hampir serupa, sehingga diferensiasi atau perbedaan menjadi ujung tombak untuk mempertahankan kelangsungan usaha.
“Walaupun di Puncak banyak restaurant, tapi masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Untuk Dulang Restaurant, selain suasana, saya juga konsentrasi terhadap citarasa di setiap sajian,” ungkap Amarudi, pengelola Dulang Restaurant kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Dikatakan Rudi, sapaan akrab Amarudi, bukan hanya masakan Sunda yang difavoritkan pelanggan, namun Chinesse Food juga cukup digemari. “Selain menpertahankan rasa original, saya juga menawarkan jenis masakan hasil pengembangan para koki, salah satunya adalah Cah Kangkung Terasi,” ujar ayah tiga anak itu.
Menurut Rudi, cah kangkung terasi merupakan kolaborasi Sundanesse Food dan Chinesse Food. “Kedua jenis masakan tersebut, memiliki persamaan, yakni banyak menggunakan sayuran dan bumbu yang beraneka ragam. Sehingga ketika disatukan tidak mengurangi ciri khas masing-masing, malah menjadi masakan bercitarasa tinggi,” imbuhnya.
Uniknya, cah kangkung terasi ini disajikan di atas hotplate, sehingga terlihat kuahnya yang beriak-riak dan mengeluarkan aroma khas terasi yang menyengat. Akan tetapi hal itu yang mengobarkan nafsu makan.
Walaupun disantap hanya dengan nasi hangat, cah kangkung terasi itu benar-benar terasa nikmat, apalagi pada kesempatan tersebut ditemani dengan rintiknya hujan. Sehingga memberikan kehangatan di perut.
Saat ditanyakan alasan menggunakan hotplate, Rudi menjawab, penggunaan hotplate bertujuan agar panasnya tahan lama dan aromanya lebih semriwing. “Selain menggunakan terasi, saya juga menyediakan cah kangkung tauco yang tak kalah lezatnya,” pungkasnya.
Julvahmi/Nasia Freemeta
Senin, 07 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar