Senin, 07 Juli 2008

Sop Buah Pak Ewok

Citarasa Sop Buahnya, Siip..lah

Bogor, Jurnal Bogor

Saat mendengar kata Sop, dibenak tiap orang pasti tergambar makanan berkuah panas yang berisi sayuran. Namun Sop yang satu ini sangat berbeda, sebab disajikan dengan kuah yang dingin dan berisi buah-buahan. Ternyata yang dimaksud ialah Sop Buah Pak Ewok.

Konon, Pak Ewok adalah penjual es di kantin Gedung Sate, Bandung yang pertama kali menggunakan istilah sop buah. Untuk membuktikan kebenarannya, Tim Petualang Kuliner mengunjungi Sop Buah Pak Ewok Cabang Bogor yang terletak di Jl. Bukit Tunggul No. 5, Bogor.

Hari pertama investigasi dinyatakan gatot alias gagal total, sebab saat itu terlihat sangat ramai, bahkan ada pelanggan yang harus menunggu di luar. Di hari kedua terlihat lebih memungkinkan, kami langsung menemui Teguh Budi, Owner Sop Buah Ewok Cabang bogor yang didampingi Ruslan, Supervisornya.

Dikatakan Teguh, sop buah memang berasal dari Bandung dan ditemukan pertama kalinya oleh H. Dana Dianto yang akrab disapa Pak Ewok karena wajahnya brewokan. “Pak Ewok berdagang es sejak dekade delapanpuluhan di Bandung,” ungkapnya kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Menurutnya, Pak Ewok menggunakan istilah sop buah sejak 2000. “Istilah itu didapat Pak Ewok dari para pelanggannya, terutama komunitas Skaters yang sering latihan di belakang Gedung Sate, Bandung,” kata pria kelahiran Jakarta, 1 Maret 1980 yang hobi berkendara off road itu.

Dituturkan Teguh, Sop Buah Ewok Cabang Bogor awalnya menggunakan gerobak di Taman Kencana. “Sejak 2005, kami memulai usaha hanya dengan gerobak, saat itu menjual lima porsi saja sulitnya minta ampun,” ucapnya seraya menambahkan, saat ini ia membawahi 15 karyawan.

Teguh melanjutkan, setelah enam bulan pertama beroperasional, tempat makan yang menawarkan 35 menu pilihan dengan kisaran harga Rp 500 hingga Rp 11.500 itu, mulai berkembang dengan menyulap terasnya menjadi tempat makan. “Seiring berjalannya waktu, kami terus berkembang, namun kami enggan menggunakan sebutan kafe karena tidak sesuai dengan konsep awal,” jelasnya.

Usai bicara sejarah, rasanya kurang afdol kalau belum dibuktikan secara jantan, sebab lidah ini sudah tak sabar menguji ketangguhan Sop Buah Pak Ewok. Peluh yang membasahi kening pun tak terelakkan. Akhirnya dengan semangat empatlima, saya melahap sop buah yang tersaji dengan liar. Suapan pertama membuat dahaga saya terlepaskan dan begitu bebas gerilya ke setiap senti lekuk perut.

Suapan kedua belum begitu jelas, namun suapan berikutnya cukup membuat saya terkesan. Ternyata ruh dari Sop Buah Pak Ewok terletak pada gulanya. Kepekatan rasa manisnya menyatu dengan citarasa buah yang disajikan.

Campuran buah yang terdiri dari alpukat, markisa, jeruk, kelapa muda, melon, apel, strawberry, sawo, dan jambu biji itu kian memetik simpatik. Anehnya, tiap buah yang dicampur tidak saling mendominasi. Tak heran banyak pelanggan yang rela mengantri untuk memesan Sop Buah Pak Ewok ini.

Ruslan, supervisor Sop Buah Pak Ewok mengakui, gula yang digunakan memang bukan gula sembarangan. “Kami dikirim langsung dari Pak Ewok di Bandung, sebab jika menggunakan gula lain, tidak akan mendapatkan rasa yang diinginkan,” papar Pria kelahiran Bogor, 2 Januari 1982 itu.

Selain sop buah, tempat makan yang berkapasitas sekitar 50 pelanggan itu juga menyediakan menu-menu lain yang mampu membuat pelanggan untuk datang kambali. “Berbagai menu makanan yang kami sajikan pun cukup diminati pelanggan. Diantaranya, Ayam Bakar, Baso Ajib, Batagor, Pempek dan Mie Ayam,” terang Ruslan.

Selain itu, lanjut Ruslan, suasana pun sengaja didisain senyaman mungkin agar pelanggan serasa di rumah sendiri. “Sebenarnya konsep interior dan kapasitas sudah tidak bisa mengakomodir pelanggan, sehingga ke depan nanti kami akan memperluas lahan ini,” pungkasnya.

Julvahmi

Tidak ada komentar: