Selasa, 08 Juli 2008

Kedai Hegar

Kopi Hegar Bikin Segar

Bogor, Jurnal Bogor

Kali ini petualang rasa jati singgah di Kedai Hegar yang berlokasi di Jl. Kumbang No.15 Bogor. Kedai yang berdekatan dengan Kampus Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mudah ditemukan karena disain depannya mampu menarik perhatian. Sepasang payung agung mengapit gerbang rumah yang halaman depannya disulap menjadi area makan itu, memang berkesan unik dan etnis.

Di tempat itu, Rulian, pengelola Kedai Hegar menyambut dengan ramah di sela-sela kesibukannya melayani para pengunjung, yang pada waktu itu kondisinya cukup ramai. Berhubung perut ini masih kenyang, saya pun hanya memesan menu Kopi Hegar yang sepertinya mampu mengusir kantuk yang kembali menyerang di siang bolong itu.

Dikatakan Rulian, pada awalnya Kedai Hegar merupakan usaha kuliner yang dirintis kedua orangtuanya yang mengambil lokasi di daerah wisata Puncak sejak 1969. ”Pada waktu itu namanya Rumah Makan Hegar. Sejak Februari 2008 lalu, saya fokus mengelola Kedai Hegar di halaman depan orangtua,” ujar Rulian.

Kedai Hegar, lanjut Rulian, memiliki luas area makan lebih dari 100 meter persegi dengan sitting capacity maksimal mencapai 40 tempat duduk. ”Kami buka setiap hari mulai jam 8.00 sampai jam 21.00, dengan krew sebanyak 6 orang termasuk Chef,” terangnya.

Menu andalan Kedai Hegar, imbuh Rulian, adalah Teri Cabai Hijau dan Ayam Bakar Siram Melinjo yang merupakan hasil kreasi Rulian sendiri. ”Saya memang hobi masak sejak dulu, mungkin bakat orangtua turun ke saya,” ujarnya.

Sedangkan jumlah menu Kedai Hegar, tambah Rulian, saat ini tidak lebih dari 20 jenis makanan dan minuman. ”Sebenarnya saya memiliki lebih dari 100 jenis menu makanan dan minuman. Namun karena Kedai Hegar belum lama beroperasional, saya mengeluarkan menu-menu andalan secara bertahap sambil membaca permintaan pasar,” terangnya.

Harga yang ditawarkan untuk menu makanan, dikatakan Rulian mulai dari Rp 3.500 sampai menu termahal Rp 12.500 yakni Sop Buntut. ”Untuk menu minuman, ditawarkan mulai Rp 2.500 untuk segelas Fresh Tea sampai Rp 6.500 untuk menu Kopi Hegar,” paparnya.

Selain menu-menu yang terpampang pada banner, Rulian mengatakan, Kedai Hegar juga telah menambah menu-menu baru seperti nasi timbel komplit, nasi rames, petai bakar, bebek goreng dan bebek bakar. ”Pengunjung juga sangat menggandrungi menu Hot Chocolate ala Kedai Hegar yang saya buat dengan ramuan khusus,” ujarnya.
Tak berapa lama, menu yang saya pesan pun tersaji di hadapan. Kopi Hegar yang disuguhkan dalam mug berwarna putih dengan ukuran yang cukup besar itu menghantarkan aroma kopi yang mampu menggugah selera. Kopi itu disajikan beserta mangkuk gula pasir seolah menandakan, kopi ala Kedai Hegar disuguhkan bukan saja bagi penikmat kopi manis. ”Kopi ini merupakan hasil racikan saya yang terbuat dari beberapa biji kopi pilihan,” ungkap Rulian.

Rulian pun permisi pamit untuk melayani tamu lain sambil mempersilakan saya untuk menikmati kopi khas ala Kedai Hegar. Sepeninggal Rulian, saya mengangkat mug besar itu dan mendekatkan ke hidung. Aroma kopi yang terbawa kepulan uap pun saya nikmati sepuasnya. Ahh.. dari aromanya saja, kopi itu sudah menawarkan satu sensasi kenikmatan rasa tersendiri.

Perlahan, saya meniup-niup permukaan kopi itu sambil sesekali menghirup aromanya. Setelah merasa yakin, suhu kopi itu tidak terlalu panas, mulut ini pun mulai menyeruput kopi ala Kedai Hegar tanpa menambahkan gula pasir terlebih dahulu untuk menjajal rasa kopi pahitnya. Wuahh.. ternyata kopi ini tanpa pemanis benar-benar sangat terasa kental. Pahitnya mampu membuat mata ini membelalak dan mengusir kantuk.

Setelah puas menikmati regukan demi regukan kopi pahit, saya pun menambahkan gula pasir sesuai porsi yang saya biasa saya inginkan untuk segelas kopi yang menurut saya ternikmat, yakni tidak terlalu manis juga tidak terlalu pahit.

Usai dikocok, bukan diaduk, kembali mulut ini menyeruput kopi itu. Slurrpp.. ahh.. Mantap. Kopi Hegar benar-benar membikin diri ini segar. Citarasa kopinya begitu strong, begitu berani. Hampir mirip-mirip citarasa kopi Liong Bulan yang selama ini menjadi favorit pribadi. Hanya saja, Kopi Hegar lebih berani menampilkan kekentalan citarasa kopinya.

Segelas mug Kopi Hegar yang saya nikmati, memang bisa membuat penikmatnya ketagihan. Ada sedikit rasa sesal karena perut yang telah penuh ini membuat saya tidak bisa mencicipi menu makanan yang tersedia di Kedai Hegar. Suatu saat nanti, saya pasti akan berkesempatan untuk itu. Mengutip ucapan aktor laga Arnold yang memerankan robot canggih dalam film Terminator, saya pun mengatakan dalam hati, ”I’ll be back”.

Rudi D. Sukmana

Tidak ada komentar: