Bogor, Jurnal Bogor
Kacang Bogor, entah bagaimana asal mulanya, mengapa kacang tersebut dikenal sebagai Kacang Bogor. Konon di jaman Kompeni Walanda baheula, jenis kacang itu banyak ditemukan dan dibudidayakan di daerah Bogor dan sekitarnya. Mungkin itulah yang membuat jenis kacang satu ini dinamakan demikian.
Sebagai sumber protein, Kacang Bogor kurang popular karena produksinya yang rendah dan hingga sekarang hanya dianggap sebagai makanan sampingan. Polongnya yang membulat, berkerut-kerut, dengan panjang 1 - 1,5 centimeter. Satu polong biasanya berisi satu biji, kadang-kadang dua. Bijinya membulat, halus, dan keras jika telah masak dan kering. Warna biji krem, coklat, merah, atau bertutul-tutul.
Selain digoreng, Kacang Bogor juga dapat direbus dalam air bersama kulitnya dengan ditambah sedikit garam sebagai bumbu penyedap. Bila di rebus kulitnya berubah dari warna putih sewaktu mentah menjadi ungu tua. Menurut sebagian orang, Kacang Bogor memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan kacang tanah.
Meskipun bukan merupakan kacang-kacangan yang popular di Indonesia. Kacang itu banyak dijajakan di Kota Bogor. Bahkan, mampu menjadi salah satu ikon Kota Bogor, yang memiliki penggemar sendiri. Penjual Kacang Bogor biasanya menjualnya bersama dengan kacang tanah dengan menyajikan secara direbus.
Enan, seorang penjual kacang rebus, menjajakan dua jenis kacang, yaitu kacang tanah dan Kacang Bogor. Dalam sehari, sedikitnya 20 kilogram kacang mampu dihabiskannya. “Kacang Bogor dapatnya musiman. Kalau sedang ada, banyak yang menjual. Tapi kalau bukan musimnya, saya hanya menjual kacang tanah rebus saja,” ujar Enan kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Tanaman Kacang Bogor sendiri yang bernama latin Voondzdia subterranea (L) sebenarnya merupakan tanaman asli dari Afrika, termasuk keluarga Leguminosae, yaitu merupakan tanaman setengah tegak. Di dunia internasional, kacang itu lebih dikenal dengan nama Barbara Grounnut.
Di Indonesia, Kacang Bogor dikenal dengan berbagai nama, seperti Kacang Manila, Kacang Gengge atau Kacang Banten. Kacang Bogor banyak ditemukan dalam bentuk snack karena memiliki kandungan gizi cukup baik, dan yang pasti, enak untuk teman ngemil.
Rudi D. Sukmana
Senin, 31 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar