Minum, Makan, dan Baca
Bogor, Jurnal Bogor
Perjalanan kali ini terhenti di Jl. Pajajaran No.63 Bogor. Di lokasi tersebut, sebuah tempat makan yang memiliki fasilitas taman bacaan dan toko buku dibuka untuk warga Bogor yang ingin menikmati sensasi rasa unik dan istimewa. Penggabungan konsep drink, eat, and read ternyata mendapatkan tempat di hati masyarakat terutama kalangan karyawan, pelajar, dan mahasiswa.
”Pada awalnya La Nadie berdiri sebagai fasilitas dari salon mobil Auto’tic, sebab perawatan mobil cukup memakan waktu. Akan tetapi, dalam perkembangannya banyak pelanggan yang datang khusus untuk menikmati makanan dan minuman di La Nadie,” ungkap Yenny L.S. Sikar, owner La Nadie Cafe kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Dikatakan Lily, sapaan akrab Yenny L.S. Sikar, kafe yang berdiri sejak 1 September 2005 itu, mulai mengembangkan usahanya dengan membuka toko buku Elex Comic Centre ( ECC ) pada Februari 2008 lalu. ”Kami mulai menjalin kerjasama dengan Gramedia Group di bidang penjualan,” ujarnya seraya menambahkan nama La Nadie diambil dari nama putri ketiganya, yaitu Nadies.
Diakui Lily, sejak dibuka ECC pelanggan La Nadie meningkat secara signifikan, sehingga secara bersamaan saling mendukung satu sama lain. ”Mayoritas pelanggan La Nadie berasal dari kawula muda, sebab selain makan dan minum, mereka juga bisa membeli serta menyewa buku,” papar wanita berzodiak Gemini itu.
Saat ini, kafe yang memiliki kapasitas 30 tempat duduk itu sudah mengkoleksi sekitar 3.000 buku dari berbagai jenis bacaan. ”Tarif penyewaan baca di tempat hanya Rp 2.000 untuk semua judul, namun jika dibawa pulang harus menjadi member terlebih dahulu dan menyimpan deposit ditambah sepuluh persen dari harga buku,” jelasnya.
Istri dari Sjahrun Sikar itu mengungkapkan, biaya administrasi menjadi member hanya Rp 10.000 untuk selamanya. ”Jika menjadi member, pelanggan berhak mendapatkan discount sepuluh persen untuk setiap transaksi di La Nadie dan cabang ECC di manapun. Selain itu, bila ECC mengadakan event, discount yang diberikan bisa jauh lebih besar,” ucap Ibu yang memiliki hobi membaca buku sosial-ekonomi itu.
Menurut Lily, harga makanan dan minuman yang ditawarkan sangat terjangkau, yakni Rp 2.000 hingga Rp 13.000. ”Menu yang disediakan sekitar 40 jenis makanan dan minuman yang sebagian besar dari Western Food,” kata perempuan yang membawahi sembilan karyawan itu.
Di akhir pekan, lanjut Lily, pelanggan La Nadie bisa mencapai sekitar 500 orang dan setengahnya di hari biasa. ”Mereka sangat menggemari hotdog ala La Nadie dan Croisant Chicken Puff. Sedangkan minuman yang paling difavoritkan adalah Michino Bland yang berasal dari campuran Oreo, gula dan susu yang diblender kasar,” terangnya.
Tak perlu menunggu lama, sepiring hotdog dan croisant chicken puff hadir di hadapan. Hotdog yang dihias saus sambal, mayonnaise dan potongan keju itu, semakin membakar mulut ini untuk segera menggoyang lidah. Rotinya yang empuk nan krekes, asinnya sosis dan freshnya sayuran kian asik saat menyantapnya.
Puas merasakan sensasi hotdognya, rasanya kurang afdol jika tak mencicipi croisant chicken puff yang sudah tersaji hangat. Ayam cincang dan telurnya, lumer di antara indra pengecap saat mengoyaknya dalam mulut.
Kesegaran Orange Squash dan Milkshake Strawberry terlihat dari tampilan luarnya yang begitu menggoda. Sirup orange dan soda yang dicampur dalam satu gelas itu membuat lidah ini terlonjak kaget akan rasanya yang asem-manis dan sedikit menyengat. Setelah menyeruput orange squash, masih mengantri satu gelas lagi yaitu milkshake strawberry.
Olahan buah merah yang asem dan kelembutan ice creamnya meninggalkan kesan yang masih melekat di lidah.
Nasia Freemeta I
Minggu, 04 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar