Minggu, 04 Mei 2008

Kedai Surabi Sukasari

Menikmati Surabi Durian dan Surabi Oncom Keju

Bogor, Jurnal Bogor

Warga Bogor yang gemar dengan kue surabi, pancake ala Bandung itu belum lengkap rasanya bila belum mencicipi kuliner surabi yang dijajakan Kedai Surabi Sukasari yang berlokasi di Jl. Sukasari I Bogor, tepat di seberang gedung baru Indomobil Foton.

Kedai yang berbentuk tenda berukuran panjang 25 meter dan lebar 3 meter itu telah hadir sejak 2 tahun 7 bulan lalu. “Biasanya kami mulai buka jam 15.00 sampai jam 00.00. Baru empat hari yang lalu kami buka mulai jam 10.00,” ujar Fendy Manday, pengelola Kedai Surabi Sukasari kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Dikatakan pria berkumis tebal asal Padang itu, Kedai Surabi Sukasari merupakan tempat makan yang dimiliki oleh Aan Sanjaya yang tinggal di daerah Puncak Bogor. “Pak Aan saat ini memiliki dua kedai surabi. Satu di Kota Sukabumi, satu lagi di tempat ini,” terangnya.

Kedai Surabi Sukasari yang memiliki 40 bangku itu, menyediakan berbagai penganan inovasi hasil ide kreasi Aan Sanjaya, yaitu surabi, colenak, pisang bakar, jagung bakar, roti bakar, dan internet. “Menu surabi yang kami sediakan berjumlah 62 jenis rasa yang semuanya istimewa,” terang Fendy.

Selain 62 menu surabi bercitarasa istimewa yang harganya mulai Rp 3.000 sampai Rp 7.000, menurut Fendy, pengunjung kedainya banyak juga yang memesan menu colenak yang ditawarkan dengan harga Rp. 4.000 sampai Rp 6.000, menu pisang bakar yang harganya mulai Rp 4.000 sampai Rp 6.000, dan menu jagung bakar dengan harga mulai Rp 5.500 sampai Rp 6.000.

“Kami juga menawarkan menu roti bakar yang dimulai dengan harga Rp 4.500 sampai Rp 6.000 dan menu internet atau indomi telur kornet yang kami patok dengan harga Rp 2.500 sampai Rp 7.500,” papar Fendy.

Untuk menu minuman yang disediakan, lanjut Fendy, tempatnya tidak menyediakan menu-menu minuman inovasi hasil kreasi sendiri. “Minuman yang kami sediakan cukup umum dan biasa, seperti minuman botol, juice, es jeruk, kopi, capuccino, dan teh yang harganya mulai Rp 2.500 sampai Rp 6.000,” jelasnya.

Fendy juga mengatakan, menu surabi durian yang merupakan menu terbaru Kedai Surabi Sukasari, merupakan menu yang paling digandrungi pengunjung kedai itu. “Yang pertama kali dipesan kebanyakan pengunjung kami adalah surabi durian, baru kemudian menanyakan menu lainnya,” ujarnya.

Tertarik dengan citarasa yang ditawarkan menu surabi durian, apalagi sedari tadi indra penciuman ini terusik dengan aroma durian yang menggoda, seporsi surabi durian polos pun saya pesan. Belum cukup puas, saya pun memesan seporsi menu surabi oncom keju spesial untuk membandingkan citarasa yang disajikan.

Tak berapa lama, dua menu pesanan itu pun tersaji di atas meja lengkap dengan secangkir kopi susu panas. Aroma durian yang menjadi selai surabinya memiliki tampilan seperti mayones. Sejenak saya sempat kebingungan untuk memilih mana yang terlebih dahulu saya cicipi, rasa manis ataukah rasa gurih.

Dan benar apa kata Fendy, saya pun akhirnya memilih untuk menyantap surabi durian terlebih dahulu. Ketika surabi khas Bandung yang tebal itu saya belah, uap pun mengepul dari kue yang baru saja matang itu. Uap yang merebak membawa aroma durian kemana-mana. Sangat menendang indra pembau ini untuk segera menghabisi pancake ala Sunda itu.

Dengan menggunakan garpu kecil dan pisau pemotong, surabi durian pun sepotong demi sepotong saya suap. Rasa empuk, gurih, dan manis surabi yang terbuat dari tepung beras itu berbaur dengan rasa khas durian. Sensasi citarasanya sangat mengejutkan alat ecap ini. Citarasa istimewa yang pantas dinilai luar biasa.

Setelah surabi durian ludes tandas, dengan segera piring surabi oncom keju spesial saya tarik ke hadapan. Menyantap potongan menu ini pun, ternyata mampu menghadirkan kejutan-kejutan rasa gurih yang mantap. Keju bercampur dengan oncom dan mayones pedas, sebagai pelengkap dari surabi. Sungguh paduan tradisional dan modern yang sangat padu dalam menghadirkan sensasi citarasa baru.

Dalam sekejap, porsi kedua pun ludes. Sensasi surabi yang baru saja dinikmati masih menyisakan kejutan-kejutan dalam ruang rasa. Rasa manis durian dan rasa gurih oncom keju telah lebur di dalam perut. Menanti siapa yang paling lama menyisakan kejutan rasa. Nyatanya, surabi durian memenangkan pertarungan rasa. Karena hingga saat ini, citarasa durian masih tersisa dalam ruang rasa.

Rudi D. Sukmana

Tidak ada komentar: