Bogor, Jurnal Bogor
Tempat yang satu ini, bisa jadi merupakan salah satu titik kuliner di Kota Bogor. Meski namanya kurang begitu populer, selama lebih dari 30 tahun, tempat itu telah menjadi pilihan untuk santap siang dan selalu dipadati pelajar dan karyawan. Tempat yang dimaksud adalah Gang Selot yang terletak tepat di antara SMPN 1 Bogor dan gedung LIPI di Jl. Ir. H. Juanda.
Seorang penjual kupat tahu bernama Sugandi mengatakan, nama Gang Selot sendiri tidak diketahui asal usulnya. ”Entah darimana nama Selot itu berasal, namun yang pasti ketika saya pertama kali menjual kupat tahu pada 1970, gang ini sudah dinamakan seperti itu,” ungkap Sugandi kepada Jurnal Bogor, kemarin
Menurut Sugandi, pada awalnya hanya ada lima gerobak yang menjajakan dagangan di Gang Selot, diantaranya kupat tahu miliknya, toge goreng, aneka minuman, warung kecil dan tahu goreng. ”Sekitar 38 tahun saya berdagang di sini, tapi tidak pernah berganti-ganti menu, sebab banyak pelanggan yang sudah kepincut dengan makanan yang saya sajikan,” katanya.
Dikatakan Sugandi, sekarang ini Gang Selot mengalami banyak perubahan dari mulai tata letak, kebersihan, dan jumlah gerobak yang semakin bertambah. ”Walaupun demikian, jumlah pelanggan juga bertambah, sehingga tidak mengurangi pendapatan para pedagang,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Sugandi, ada 25 gerobak yang berjejer sepanjang Gang Selot, dari mulai wartel, bakso, mie ayam, nasi goreng, warteg, pempek, es doger hingga toko sepatu dan tas. ”Setiap gerobak memiliki pelanggan setia masing-masing, namun saya lihat yang paling banyak diminati ialah Bakso Yamin Selot,” paparnya.
Hal senada diungkapkan Rosalina Denis, salah satu pelanggan kuliner Gang Selot yang mengaku sudah enam tahun selalu makan siang di Gang Selot. ”Saya senang dengan suasananya yang nyaman, selain itu makanannya murah meriah,” terangnya.
Dara yang sering dipanggil Alin itu mengatakan, Gang Selot saat ini lebih bersih dan tertata rapih. ”Meski demikian, perlu ada pembenahan sedikit, yaitu menambah tanaman atau pepohonan sehingga dapat menambah kesejukan karena udara di Gang Selot saat ini cukup panas,” jelasnya.
Karyawati LIPI yang menjabat sebagai sekretaris itu menuturkan, makanan favoritnya dari SMA sampai sekarang adalah bakso yamin dan es doger. ”Bakso di sini rasanya berbeda dengan bakso di tempat lain. Selain itu, baksonya juga lebih empuk dan isinya bermacam-macam, seperti bakso telur, bakso urat, bakso daging, bahkan bakso isi hati juga ada di sini,” ucap dara kelahiran Bogor, 26 Oktober 1987 itu.
Penasaran dengan rasa Bakso Yamin Selot yang digembar-gemborkan itu, semangkuk bakso racikan khas Gang Selot pun terhidang di hadapan mata. Semangkuk bakso telur dan bakso hati yang ditemani yamin mie itu tampak menawarkan sensari rasa menakjubkan.
Saat bakso telur dibelah, kuning telurnya terpecah dan membaur dengan kuah bakso yang gurih, sehingga menambah nikmatnya sajian di siang hari itu. Peluhpun menetes karena sensasi rasa sambal racikan ala Bakso Yamin Selot. Pedasnya membuat lidah ini semakin kepanasan, ditambah lagi suasana hiruk pikuk dan hilir mudik para pelanggan semakin menciptakan selera makan menjadi tambah bersemangat.
Selesai dengan semangkuk bakso, hantaran selanjutnya adalah siomai. Seporsi siomai yang terbuat dari ikan tenggiri itu, benar-benar legit dan tidak ada pengawet yang digunakan, sehingga rasa yang diberikan keluar di setiap gigitan. Bumbu kacangnya pun sedikit berbeda dengan siomay lainnya, terlihat ulekan kacangnya yang begitu halus memberikan citarasa yang semakin dahsyat.
Kedahsyatan rasa siomai asli Gang Selot membuat saya berpikir tentang rasa siomai Rasa Jati Abah Bujal yang menurut kabarnya, konon merupakan citarasa siomai yang terdahsyat di antara yang dahsyat. Sayangnya, si abang siomai dan tempat mangkalnya kini belum berhasil ditemukan kembali.
Untuk meredakan panasnya perut akibat sambal bakso tadi, segelas es doger pun dipesan. Campuran ketan hitam, alpukat, tape singkong dan es serut yang disuguhkan mampu mendinginkan suhu tubuh yang sempat panas. Benar-benar menyejukkan dan memantapkan perut untuk menyudahi petualangan kuliner hari ini.
Nasia Freemeta I
Minggu, 04 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar