Pudarnya Romansa Steak Kaki Lima
Bogor, Jurnal Bogor
Memasuki Obonk Steak & Ribs yang terletak di Jl. Malabar 2 Bogor, sebenarnya sekedar untuk bernostalgia rasa dengan citarasa sajian menu ala western itu. Obonk yang pernah saya tahu, adalah Obonk Steak Kaki Lima yang pada 1997 hanya berlokasi di Jl. Tentara Pelajar, Kota Yogyakarta. Pada tahun itu, pertama kalinya Obonk resmi dibuka untuk menawarkan citarasa kuliner unik di Kota Gudeg.
Saat kaki melangkah ke dalam rumah makan yang penuh dengan ornamen Yogyakarta itu, ingatan kembali melintas ruang waktu menuju ke sebelas tahun lalu. Romantisme suasana yang ditawarkan Obonk Steak Kaki Lima yang berupa kafe tenda, menempati salah satu ruang trotoar pinggir Jl. Tentara Pelajar. Cahaya lampu yang bersinar temaram di setiap meja, ditambah semilir angin kering khas Kota Gudeg itu, sangat menambah eksotisme yang merambah diri.
Kurang lebihnya, Obonk Steak & Ribs yang satu itu menawarkan eksotisme yang sama. Ruangan yang cenderung gelap dengan cahaya lampu yang bersinar temaram, mampu menawarkan suasana berbeda bagi pengunjung. “Tempat kami resmi dibuka pada 19 Agustus 2005,” ujar Erlin NH, salah seorang pengelola Obonk Steak & Ribs kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Dikatakan Erlin, rumah makan yang dimiliki Andri Nugroho itu merupakan waralaba dari Obonk yang berasal dari Jl. Dr. Supomo No.11 Solo. “Disana pusatnya Obonk, karena Obonk sendiri berasal dari Kota Solo,” ujarnya pasti.
Erlin menjelaskan, semenjak Obonk berkonsep waralaba, Steak Kaki Lima sebagai slogan usaha telah berganti menjadi Steak and Ribs. “Namun kami tetap menawarkan rasa bintang lima dengan harga kaki lima,” tukasnya.
Obonk Steak & Ribs Kota Bogor, dikatakan Erlin, memiliki kapasitas 35 meja yang mampu memuat empat sampai 15 tempat duduk. Tempat makan itu dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 23.00. “Kecuali Jumat, kami buka pukul 13.00,” terangnya.
Erlin juga mengatakan, tempat makan yang ikut dikelolanya itu menawarkan paket hemat setiap Senin sampai Jumat mulai pukul 14.00 sampai 17.00. “Kami menawarkan juice dengan harga Rp 3.500 dan steak mulai harga Rp 7.500 sampai Rp 12.500,” paparnya.
Menu yang disediakan Obonk Steak & Ribs, dikatakan Erlin, tidak lebih dari 50 jenis makanan dan minuman, semuanya bertema masakan ala western. Harga menu-menu minuman ditawarkan mulai Rp 550 untuk air putih atau es hingga Rp 27.500 untuk satu botol bir.
Sedangkan untuk menu-menu makanan, ditawarkan dengan harga mulai Rp 4.400 sampai Rp 52.700. Harga-harga sengaja disajikan tidak bulat, sehingga berkesan unik. “Kami tidak menyediakan reservasi tempat untuk acara-acara ulang tahun, arisan, atau meeting. Kami pun tidak menyediakan jasa layanan antar,” sahutnya.
Mencoba menemukan eksotisme Yogya pada seporsi steak, saya pun memesan menu khas yang diberi nama, Obonk Steak, yaitu menu steak yang terdiri dari dua rasa daging, daging ayam dan daging sapi. Sekitar 15 menit, menu seharga 29.050 itu pun terhidang di atas meja dengan segelas Juice Blackberry yang berwarna ungu gelap seharga Rp 8.800.
Dikatakan Erlin, menu itu tidak disajikan dengan hot plate, karena termasuk dalam katagori menu barbeque. Obonk Steak sebagai sajian terdiri dari satu potong ukuran sedang daging ayam panggang dan satu potong ukuran kecil daging sapi panggang yang dilumuri saus barbeque, tiga potong kentang goreng, dan sayuran khas steak yang terbuat dari wortel, jagung, kacang polong, buncis, dan bawang Bombay.
Dengan menggunakan garpu dan pisau khusus steak, sepotong demi sepotong daging steak itu pun disantap. Sesekali, potongan kentang goreng dan sayuran disuap masuk ke dalam mulut. Rasa kentang gorennya sendiri cukup gurih, tanda perendaman kentang pada air berbumbu yang cukup lama sebelum digoreng. Sayurannya langsung terasa mericanya. Proses pemasakan kentang goreng dan sayurannya sendiri, rupanya sengaja tidak terlalu matang.
Steak daging ayam dan daging sapi berlumur saus barbeque, cukup empuk dan tidak liat. Dagingnya sendiri cukup mudah diiris. Bumbu-bumbunya pun cukup meresap masuk ke dalam daging sehingga steak yang disajikan memiliki citarasa istimewa. Juice Blackberry pun memiliki rasa yang sangat menyegarkan. Rasa buah blackberrynya sangat kental tanpa bercampur pemanis.
Secara umum, sajian yang telah dipesan memiliki citarasa yang cukup istimewa. Namun, tidak saya temukan eksotisme rasa seperti yang dulu pernah saya alami sebagai pelanggan Obonk Steak Kaki Lima yang berada di Jl. Tentara Pelajar Yogyakarta. Sensasi awali, entah kemana? Masa lalu memang indah bak surga.
Rudi D. Sukmana
Jumat, 11 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar