Bogor, Jurnal Bogor
Sebagai tumbuhan tropik yang memang berasal dari Asia Tenggara, durian, atau kadu dalam Basa Sunda, merupakan buah musiman yang dipanen setahun sekali. Biasanya, musim durian dimulai sejak November sampai Februari. Pada bulan-bulan itu yang masuk dalam musim hujan, banyak penjual buah durian yang menggelar dagangannya di pinggir jalan.
Sebagai buah yang rasanya dinilai orang enak, raja buah-buahan itu dapat diolah menjadi berbagai sajian menu. Durian juga dianggap sebagai makanan panas, karena sehabis memakannya, biasanya tubuh kita akan berkeringat. Salah satu cara untuk mengatasinya, banyak orang yang mengolah buah itu dengan penyajian dingin, misalnya disajikan berupa es durian.
Pada musimnya, banyak pedagang es durian kita temukan. Dalam awal Maret ini, beruntung masih ada satu penjaja es durian yang berhasil ditemukan Jurnal Bogor. Nur Mahdi, salah seorang penjaja es durian mengatakan, di luar musimnya, ia berjualan es dawet. “Bila musim buah durian tiba, saya berdagang es durian karena lebih banyak dicari pembeli,” ujar Nur kepada Jurnal Bogor, beberapa waktu lalu.
Dalam satu hari, dikatakan Nur, ia mampu menjual lebih dari 50 gelas es durian. Es durian jualannya, didapatnya dari seorang pengepul es durian di daerah Sukasari. “Seharinya, saya biasa mengambil satu termos. Kalau ramai, saya ambil satu termos lagi,” ungkapnya seraya menambahkan, ia berjualan mulai pukul 9.00 sampai pukul 16.00 setiap harinya.
Dengan mematok harga Rp 5.000 untuk satu gelas plastik es durian yang dijualnya, Nur mengaku, sedikitnya Rp 25.000 dibawanya pulang sebagai upahnya menjual es durian itu. “Jual es durian, jarang tidak lakunya. Selama musim durian, es durian dagangan saya selalu habis,” tukas Nur.
Meski hujan turun dengan derasnya, satu porsi es durian yang dingin tetap masih dapat dinikmati dengan enak. Dinginnya es dan rasa buah durian yang sudah diolah, mampu membuat belakang kepala ini merinding. Mmm.. durian memang memiliki rasa yang berbeda. Tidak ada satu pun buah yang citarasanya semacam durian.
Beruntung, saya masih dapat merasakan es durian terakhir sebelum penjaja minuman itu menghilang dan akan muncul lagi tahun depan.
Rudi D. Sukmana
Jumat, 11 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar