Bogor, Jurnal Bogor
Menempati sebuah kios di lantai satu Pasar Purbasari Gunung Batu Jl. Mayjen Ishak Djuarsa, Pepen Supendi dan kakaknya Didi Supriadi sejak 1996 selalu sibuk melayani para pengunjung yang ingin merasakan kedahsyatan citarasa doclang mereka. “Kami meneruskan usaha orangtua di tempat yang sama,” ujar Pepen kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Dikatakan Pepen, doclang yang lebih dikenal para pembeli dengan sebutan oleh-oleh itu, sudah digandrungi pembeli terutama warga Kota Bogor yang bertempat tinggal di daerah Gunung Batu dan Sindang Barang, sejak masih dijalankan oleh ayahnya, Abdul Manaf. “Hingga saat ini, bapak saya masih sehat wal afiat, meski sudah berumur 80 tahun,” ungkapnya.
Sejak dulu, pelanggan setia selalu menyebut jenis kuliner yang mereka jajakan dengan sebutan Oleh-oleh Mang Manap. Saking legendarisnya, hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan istilah ‘manap’ sebagai plesetan dari kata ‘mantap’ untuk menggambarkan satu citarasa masakan yang sangat istimewa. “Setahu saya, sebelum saya lahir bapak sudah berjualan oleh-oleh,” ujar Pepen yang berumur 37 tahun itu.
Pepen juga mengatakan, citarasa doclang yang mereka jajakan selalu diusahakan tidak pernah berubah sejak dahulu. Hal itu membuat para pembeli tidak pernah kecewa dengan suguhan yang disajikan. “Alhamdulillah, saya dan kakak saya dapat mewarisi resep dan citarasa ramuan dari bapak,” tuturnya.
Doclang yang mereka jajakan, tampak serupa dengan doclang yang biasa dijajakan di berbagai tempat di Kota Bogor, dengan salah satu ciri khas jenis jajanan kuliner satu ini, yaitu lontong besarnya yang menggunakan daun patat sebagai pembungkus, bukan daun pisang.
Selain lontong besar yang dipotong-potong sesuai pesanan pembeli, kentang goreng dan tahu kuning goreng pun merupakan bahan wajib dalam satu porsi doclang. “Namun kami fleksibel saja. Banyak juga pembeli yang ingin dibuatkan tanpa salah satu bahan wajib itu,” tukas Pepen seraya menambahkan, satu porsi doclang di tempatnya dijual dengan harga Rp 3.000 tanpa telur rebus.
Keistimewaan dari doclang Oleh-oleh Mang Manap yang sulit ditandingi oleh penjaja doclang lain adalah bumbu kacangnya yang khas. Citarasa bumbu kacang Oleh-oleh Mang Manap memiliki tampilan yang kental dengan butiran kacang tanah yang tidak halus penggerusannya.
Menikmati satu porsi doclang Oleh-oleh Mang Manap, bagi saya seakan belum cukup. Sedikitnya dua porsi doclang khas Gunung Batu itu harus disantap untuk membangkitkan kepuasan. Apalagi ditambah dengan guyuran air teh tawar panas yang tersaji gratis. Kenikmatan rasanya, benar-benar manaappp..
Rudi D. Sukmana
Minggu, 27 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar