Ngaraosan Rasa Cireng Nu Ngejreng
Bogor, Jurnal Bogor
Masih ingat satu jajanan kuliner yang disebut Cimol? Jajanan yang merupakan singkatan dari aci digemol atau aci dikulum itu ternyata memiliki generasi kedua yang juga sama-sama berasal dari Kota Bandung. Namanya Cireng, yang merupakan singkatan dari aci digoreng.
Sebagai masakan jajanan, di Kota Kembang cireng cukup popular dan banyak digandrungi, bahkan keberadaannya saat ini menggeser keberadaan cimol dengan julukan popular Cireng Isi Bandung. Seperti halnya cimol, cireng pun berbahan baku utama aci atau tepung singkong.
Cimol dan cireng sama-sama digoreng sebelum disajikan. Rasanya pun sama, kenyal-kenyal seperti ketan uli. Yang membedakan adalah, bila cimol dibalur bumbu-bumbu di lapisan luar, maka cireng, sesuai namanya yang popular itu memiliki isi yang berbeda-beda di dalamnya, seperti potongan daging ayam, potongan bakso, sosis, keju parut, sampai cireng yang berisi oncom.
Warga Bogor yang penasaran ingin mengetahui kenikmatan rasa cireng, kini tidak usah jauh-jauh pergi ke Bandung. Di salah satu sudut Plaza Kapten Muslihat yang lebih dikenal dengan nama Taman Topi, cireng dijajakan dengan label The Cireng Rampat.
Dikatakan Nurlina, salah seorang pengelola The Cireng Rampat, tempat yang menjajakan cireng isi khas Bandung itu baru dibuka sebulan yang lalu. “Saya berdua dengan teman saya, Asep Ucok menjaga tempat usaha ini,” ujarnya kepada Jurnal Bogor, kemarin.
The Cireng Rampat, menurut Lina, merupakan usaha franchise yang berasal dari Kota Bandung. Usaha itu, imbuhnya, dimiliki oleh Ani Rohaeni, ibu rumah tangga warga Jl. Cemara Bandung yang telah berhasil membuat inovasi cireng yang ternyata laris manis dan sukses di pasaran sejak 1992.
Di tempat itu, cireng ditawarkan dalam delapan rasa pilihan, yaitu Cireng Isi Bakso, Cireng Isi Sosis, Cireng Isi Oncom, Cireng Isi Ayam, Cireng Isi Sapi, Cireng Isi Keju, Cireng Isi Kornet, dan Cireng Isi Kacang. Masing-masing diberi harga Rp 2.000 per potong. Bentuknya pun macam-macam sesuai dengan isinya, ada yang bulat, persegi panjang, bintang, maupun pastel.
Lina juga mengatakan, semua cireng yang disediakan memiliki rasa pedas kecuali cireng yang berisi keju dan kacang. Masing-masing isi sudah ditumis terlebih dahulu dengan adukan bumbu berselera pedas. “Rasa pedas dipilih, karena mayoritas lidah Sunda sangat menyukai citarasa pedas,” tukasnya.
Sayangnya, salah satu menu yang dikatakan Lina banyak dipesan pembeli, yaitu Cireng Isi Oncom sedang habis stoknya. Alhasil, lima potong cireng dengan isi yang berbeda, yaitu isi keju, sosis, bakso, ayam, dan sapi pun dipesan untuk segera dinikmati dan memuaskan rasa penasaran.
Sambil menunggu pesanan matang digoreng, Lina menuturkan, jika ingin menggoreng cireng, masukkan cireng dalam keadaan api kecil dan minyak gorengnya sudah panas. Setelah agak matang baru apinya dibesarkan. “Ini untuk mecegah agar cireng tidak meletup saat proses digoreng,” terangnya.
The Cireng Rampat, menurut Lina, merupakan usaha franchise yang berasal dari Kota Bandung. Usaha itu, imbuhnya, dimiliki oleh Ani Rohaeni, ibu rumah tangga warga Jl. Cemara Bandung yang telah berhasil membuat inovasi cireng yang ternyata laris manis dan sukses di pasaran sejak 1992.
Lina menambahkan, bila diinginkan pembeli dapat membeli cireng yang belum digoreng untuk dibawa pulang dan disimpan di rumah. “Meski tidak menggunakan bahan pengawet, cireng dapat tahan selama tiga sampai empat hari bila dimasukkan ke dalam lemari es,” jelasnya.
Tak berapa lama, cireng yang dipesan pun matang. Warna putih cireng mentah, setelah digoreng berubah menjadi kuning kecoklatan dan mengembang. “Cireng lebih nikmat bila disantap pada saat masih panas,” ucap Lina seraya menambahkan, jenis kuliner satu itu sangat cocok sebagai teman minum teh atau kopi di sore hari.
Rasa yang disuguhkan? Mm.. selain kekenyalannya yang mirip dengan cimol, gurih asinnya dan manisnya timbul pada gigitan pertama. Selain rasa crispy yang berasal dari bagian luar akibat proses menggorengnya yang lebih kering, rasa pedas yang ditimbulkan dari isi cireng sangat mantap. Membuat diri ingin tambah lagi dan lagi.
Secara umum, cireng merupakan satu jenis kuliner yang penyajiannya mirip seperti pastel isi dan comro dengan bahan dan kemasan yang berbeda. Menurut saya, cireng merupakan generasi penerus setelah comro, yang menawarkan sensari baru kenikmatan penganan yang berasal dari ketela pohon. Hal itu yang membuat saya penasaran untuk membuktikan rasa Cireng Isi Oncom di lain waktu.
Rudi D. Sukmana
Minggu, 27 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar