Sabtu, 11 Oktober 2008

Kopi Pahit pun Terasa Manis

Bogor, Jurnal Bogor

Pengelola Resto Taman Koleksi, Dwiko mengatakan, Resto Taman Koleksi yang baru dibuka menjelang bulan puasa lalu, menyediakan satu keunikan yang tidak akan ditemukan di tempat makan lain manapun.

“Di tempat kami, disediakan menu kopi yang kami datangkan dari Sabang sampai Merauke. Kopi-kopi ini kami sajikan dengan satu proses khusus menjadi kopi tubruk berkualitas internasional,” ujar Dwiko kepada Jurnal Bogor, belum lama ini.

Dikatakan Dwiko, setiap harinya menu kopi yang disediakan bagi para pengunjung akan berbeda-beda, misalnya hari ini disediakan tiga hingga lima jenis kopi lokal khas dari Aceh, Mandailing, atau Papua, maka besoknya belum tentu jenis kopi yang sama akan disuguhkan.

“Hal tersebut untuk mencegah supaya para pengunjung jangan sampai bosan dan selalu menemukan citarasa baru di Resto Taman Koleksi,” ungkap Dwiko.

Dalam menikmati secangkir kopi, lanjut Dwiko, sebenarnya ada cara-cara khusus. “Biasanya penikmat kopi di tanah air, kebanyakan menyenangi kopi manis yang disajikan dengan sudah menambah gula pasir atau pemanis lainnya ke dalam air kopi. Padahal, menikmati kopi pahit tanpa diberi gula lebih nikmat bila tahu caranya,” kata Dwiko.

Untuk pembuktian, Dwiko pun menyajikan satu kopi lokal khas Papua. Kopi hitam pekat itu diramu dalam satu teknik khusus, yakni menggunakan teknik memompa. Tak memakan waktu lama, secangkir kopi hitam tanpa gula tersaji di hadapan dengan asap yang masih mengepul menghantarkan aroma kopinya yang sangat harum.

”Supaya kopi yang pahit ini dapat terasa manis, pertama tunggu hingga suhu airnya mencapai maksimal 90 derajat. Setelah itu, minumlah dengan sedikit dihirup, namun jangan langsung ditelan. Tampung dulu di ujung lidah selama beberapa saat, baru kemudian ditelan,” terang Dwiko.

Dengan teknik seperti itu, imbuh Dwiko, maka rasa manis yang sebenarnya sudah terkandung dalam kopi akan muncul keluar menyapa lidah. ”Jadi tak perlu dibubuhkan gula pasir lagi. Bila tak percaya, silakan mencoba sendiri,” tantangnya.

Resto Taman Koleksi sendiri menyajikan menu-menu tradisional, nasional, oriental, dan western, dengan menu unggulan Nasi Liwet Takol, Pisang Takol Bakar, dan Nusantara Coffee. Selama Ramadhan, Resto Taman Koleksi akan beroperasional mulai pukul 17.00-21.00, bergeser dari jam operasional normal yang mulai pukul 10.00-21.00.

Rudi D. Sukmana

Tidak ada komentar: