Senin, 31 Maret 2008

Menu Sedap Tanpa Penyedap di Rumah Salak

Dahsyatnya Rasa Fish Partcel

Bogor, Jurnal Bogor

Sebagi ibu rumah tangga biasa yang berkiprah dalam bisnis kuliner, Sari Yudanti dan Harsi Wardhani sejak 2006 menjalankan usaha Rumah Salak yang terletak di Jl. Salak No.30 Bogor. “Sejak usaha kami beroperasi, kami selalu disibukkan dengan urusan internal, seperti merenovasi tempat, konsolidasi para karyawan, dan pemilihan menu,” ujar Danti, panggilan akrab Sari Yudanti, salah seorang pemilik Rumah Salak kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Dikatakan Danti, urusan internal yang dialami usahanya saat ini sudah berkurang, sehingga ia dan koleganya bisa lebih berkonsentrasi untuk memikirkan strategi mengembangkan Rumah Salak supaya menjadi salah satu tempat makan favorit warga Bogor.

Dengan luas area makan lebih dari 500 meter, 50 tempat duduk, dan 15 awak yang siap melayani para pengunjung yang datang, Rumah Salak menyediakan lebih dari 100 jenis menu makanan dan minuman. Keistimewaan menu-menu yang disediakan di Rumah Salak, dikatakan Danti, tidak menggunakan penyedap yang mengandung mono sodium glutamate atau MSG. “Menu-menu yang kami sajikan, semuanya bebas penyedap. Hal itu yang menjadi ciri khas dan keunggulan tempat makan kami,” tukasnya.

Nama Rumah Salak dipilih, karena selain terletak di Jl. Salak, juga sebagai persiapan usaha mereka menjadi ikon kuliner di Kota Bogor. “Bogor sendiri memiliki pemandangan Gunung Salak yang sudah terkenal. Kami berharap kelezatan masakan yang disajikan di Rumah Salak pun dapat setenar Gunung Salak,” ungkap Danti.

Sebagai tempat untuk menikmati santapan lezat, Rumah Salak sendiri memiliki suasana yang nyaman untuk disinggahi dan melepas lelah. Harsi Wardhani, pemilik bangunan tua yang dijadikan tempat menjalankan usaha kuliner Rumah Salak mengatakan, rumahnya sering dipakai untuk tempat pengambilan gambar film dan acara TV lain.

“Pertama kali, rumah saya ini dijadikan lokasi film Jendela Rumah Kita, waktu hanya ada satu stasiun televisi. Setelah itu, sedikitnya 15 film sinetron pernah menjadikan tempat ini sebagai lokasi shooting, seperti Lovely Luna dan Mak Comblang,” papar Harsi.

Rumah Salak sebagai tempat makan, dibuka setiap hari mulai jam 10.00 sampai jam 22.00. “Setiap malam Minggu, tempat kami menggelar live music akustik yang ditampilkan oleh dua orang musisi, gitar dan biola. Pengunjung yang ingin bernyanyi sangat dipersilakan,” ujar Danti.

Mengusung konsep resto kafe, saat ini Rumah Salak pun menyediakan fasilitas Wi-Fi, yaitu fasilitas berinternet tanpa kabel. Pengunjung yang singgah ke tempat itu, dapat memilih menu Amamat yang merupakan singkatan dari ayo makan hemat. “Dengan Rp. 35.000, tamu dapat berinternet selama tiga jam dan disuguhi menu makanan serta minuman khas Rumah Salak,” terang Danti.

Menu yang menjadi favorit pengunjung Rumah Salak, antara lain sangu tutug oncom bakar dan fish partcel. Sangu tutug oncom bakar komplit, sebagai salah satu dari beberapa pilihan menu, disajikan dengan sangat menarik. Rasa yang dihadirkan pun sangat gurih. Meski uyahna karasa, tapi teu asin. Sayur asemnya sendiri menghadirkan citarasa karuhun. Sambalnya kurang seuhah, tapi cukup padu dengan ayam goreng, empal daging, tahu kuning dan lalapan.

Fish partcel sebagai menu termahal dengan harga Rp. 50.000 per porsi, disajikan dengan tampilan ala hotel berbintang. Penyajian menu itu agak sedikit lama, karena ikan yang digunakan adalah ikan dori yang berasal dari Vietnam. Namun kejenuhan menanti menu istimewa itu terbayar lunas setelah mencicipi rasa masakan itu.

Rasa ikan dori bakar itu hampir mirip dengan rasa ikan kakap merah bakar, namun lebih lunak dan teksturnya lebih lembut. Di tengah-tengahnya diselipkan daging asap dan keju yang mampu menghadirkan kejutan rasa. Mayonaise berwarna kuning durian yang melumuri ikan dori bakar itu pun merupakan hasil racikan sendiri. Rasanya tidak terlalu asam, cenderung agak manis. Sangat cocok sebagai saus ikan dori bakar.

Potongan kentang rebus yang disertakan dalam porsi fish partcel, ternyata dibuat khusus. Kentang yang direbus dalam air susu hingga susunya menyerap ke dalam kentang, sangat menimbulkan efek rasa yang dahsyat. Sungguh sajian yang sepadan dengan harga yang ditawarkan.

Juice strawberry dan yoghurt coklat sebagai menu-menu minuman favorit di Rumah Salak ditampilkan dengan nuansa mewah. Rasa juice strawberrynya sendiri cenderung umum, namun yoghurt coklat memiliki karakter rasa yang special. Rasa asam susu bercampur manis coklat mampu memanjakan lidah.

Menikmati masakan yang dihidangkan Rumah Salak, ternyata mampu membuat petualangan rasa tersendiri. Usaha pengelola tempat itu yang menghilangkan kandungan penyedap justru membuat masakan menjadi lebih sedap. Apalagi menikmati hidangannya dengan tenggelam dalam dunia maya. Benar-benar dapat menghadirkan petualangan rasa di dunia maya.

Rudi D. Sukmana

Tidak ada komentar: