Jumat, 11 April 2008

Restoran Bogor Permai

Sajian Rasa yang Tak Lekang Waktu

Bogor, Jurnal Bogor

Rasanya tidak ada satupun warga Kota Bogor yang tidak mengenal Restoran Bogor Permai, atau setidaknya mengenal produk Roti Bogor Permai. Resto yang satu itu memang merupakan salah satu tempat makan tertua yang masih eksis di Kota Bogor.

Menurut Enrico Purbojo, pemilik Restoran Bogor Permai, embrio Bogor Permai sudah dirintis oleh kakek dan neneknya, Budianto Purbojo – Haryati Purbojo sejak 1959. “Awalnya, kakek dan nenek saya berjualan kue-kue basah, seperti risoles dan kroket yang dijajakan berkeliling perumahan,” ungkap Rico, sapaan akrab Enrico Purbojo kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Dikatakan Rico, setelah berjualan kue kelilingan yang dimulai dari tempat kediaman kakek dan neneknya di Sempur, pada 1963 usaha itu pindah ke Jl. Jendral Sudirman No.23A Bogor sampai sekarang.

“Pertama kali pindah, kakek dan nenek saya mendirikan warung makan yang sangat sederhana yang sekarang menjadi tempat parkir Restoran Bogor Permai. Saat itu, masih berjualan kue-kue basah, kopi, dan nasi,” tuturnya.

Karena warung makan itu pernah ditabrak truk tronton yang biasa digunakan untuk mengangkut tentara pada 1963, akhirnya dibangun rumah makan yang lokasinya di belakang warung makan, masih berupa toko satu lantai. “Pada 1963 juga, kami mulai usaha pembuatan roti dan menyediakan masakan khas oriental sebagai menu utama restoran Bogor Permai,” ucap Rico.

Sajian menu-menu masakan oriental berlanjut sampai 1986, pada saat Trisna Purbojo, ayah Rico menggantikan kakeknya mengelola jalannya usaha itu. “Saya sendiri mulai menangani operasional Restoran Bogor Permai sejak 2003,” ungkap Rico.

Usia usaha yang cukup panjang itu, membuat Restoran Bogor Permai memiliki pelanggan setia yang dikatakan Rico, selalu datang lagi untuk bersantap bersama keluarga maupun relasi. “Saat ini, dapat dikatakan para pengunjung tempat kami kalangan yang berumur di atas 30 tahun, karena mereka memang mengetahui Restoran Bogor Permai sejak mereka kecil,” ujarnya.

Usaha rumah makan yang satu angkatan dengan Restoran Bogor Permai, dikatakan Rico, sudah banyak yang tutup atau berganti usaha. “Diantaranya Lautan yang pernah dimiliki oleh Tan Ek Tjoan, saat ini sudah tidak ada lagi. Hanya Restoran Sahabat yang dulu bernama Yun Yin yang saya tahu masih berusaha hingga kini,” tutur Rico.

Saat ini, menu-menu yang disediakan Restoran Bogor Permai, lebih dominan pada masakan-masakan Indonesia, seperti soto ayam, sate ayam ponorogo, gado-gado, dan bubur ayam. “Lebih dari 75 persen menu yang kami sediakan merupakan Indonesian Food, namun kami juga masih menyediakan menu-menu khas oriental yang rasa dan tampilannya tetap kami pertahankan,” ujar Rico.

Kapasitas tempat duduk yang dimiliki resto itu saat ini, dikatakannya, mampu menampung 70 pengunjung di lantai bawah dan 80 pengunjung di lantai atas. Untuk lantai atas lebih difokuskan sebagai tempat reservasi yang sering dipesan perusahaan-perusahaan untuk mengadakan lounching, rapat, atau gathering. “Lantai atas kami sediakan untuk reservasi karena lebih berkesan private,” terangnya.

Jumlah karyawan yang bekerja di tempat itu, dikatakan Rico, lebih dari seratus orang, yang terbagi dalam beberapa unit usaha, yaitu restoran, mini market, dan bakery. Saat ini pun kami menambah satu lagi unit usaha, yaitu Coffee Shop,” jelasnya.

Rico menjelaskan, Restoran Bogor Permai dapat terus beroperasi karena selalu memperhatikan dan mempertahankan kualitasnya. “Kami juga fokus membidik konsumen kalangan middle up, sehingga harga-harga menu di tempat kami memang dinilai relatif tinggi oleh konsumen kalangan tertentu,” paparnya.

Namun, Rico menambahkan, tempat makan yang dimilikinya itu juga menyediakan menu-menu paket hemat. “Pengunjung dapat menikmati set menu special berupa paket hemat seharga Rp 15.000 per porsi dengan bonus teh botol dan buah segar. Menu-menu itu selalu kami rubah setiap tiga bulan sekali,” paparnya.

Tertarik dengan paket hemat yang saat ini terdiri dari menu nasi ikan dori saus pedas, nasi capcay, nasi sapi lada hitam, dan nasi cumi saus pedas, seporsi nasi ikan dori saus pedas pun tersaji di atas meja.

Tampilan menu itu sendiri cukup mewah, seperti tampilan menu di hotel berbintang. Rasa yang ditawarkan pun cukup istimewa. Saus pedasnya tidak terlalu seuhah, juga tidak terlalu manis, sehingga cocok untuk semua lidah yang menyantapnya.

Ikan dorinya pun dimasak melalui proses khusus, dengan berbalur tepung. Rasa ikan dori yang mirip seperti ikan kakap itu sangat kriuk di bagian luar, namun sangat lembut di dalam. Tektur ikan dori yang memang lebih lembut dibandingkan ikan kakap semakin menambah kelembutan yang disajikan.

Nasi putihnya pun sangat pulen dan memiliki aroma yang harum, sehingga mampu menambah selera bersantap. Soal rasa, Restoran Bogor Permai memang tidak berubah. Sajian citarasa menu yang tidak lekang oleh waktu. Tak heran, karena menurut Rico, lebih dari 65 persen karyawan yang bekerja di tempatnya memiliki masa kerja lebih dari 30 tahun.

Rudi D. Sukmana

Tidak ada komentar: