Jumat, 11 April 2008

Café Burganni

Nyobian Burger Gede dan Nikmat

Bogor, Jurnal Bogor

Mungil dan asri, suasana yang di tawarkan oleh Café Burganni milik Eti Fatmawati itu. Café yang terletak di Jl. Bangbarung Raya No.20, Bantarjati itu sudah berdiri selama tiga tahun terakhir ini. “Awalnya saya tidak terpikir untuk membuka kafe ini, namun pada waktu anak saya baru pulang dari Australia dan menceritakan bagaimana burger begitu diminati, akhirnya saya terinspirasi juga,” ungkap ibu tiga anak itu.

Hobi yang kemudian tersalurkan itu, membuahkan hasil yang cukup dikenal oleh masyarakat luas saat ini. Burger yang diciptakannya sendiri, mampu menghipnotis setiap pengunjung yang datang, “Semua bahan-bahan yang digunakan merupakan asli home made, tidak ada yang menggunakan pengawet,” ujarnya.

Burganni sendiri dikatakan Eti, merupakan akronim dari burger gede dan nikmat, sesuai semboyan yang diusungnya, yakni giant burger with fresh vegetables and 100 persen pure beef. “Dengan ukuran yang relatif lebih besar dan bahan-bahan kualitas terbaik, saya berharap dapat memuaskan pelanggan sehingga mereka dapat menikmati citarasa yang di suguhkan,” tuturnya.

Pengunjung kafe itu, lanjut Eti, kebanyakan dari kalangan pelajar. ”Sebenarnya kami menginginkan kafe kami membidik semua kalangan untuk dapat menikmati sajian menu-menu yang ditawarkan,” ungkapnya.

Diakuinya, selain menu-menu reguler yang ditawarkan, ada juga menu paket di sini, seperti Paket Burganni 1 yang terdiri dari burger, kentang goreng dan coke dengan harga yang relatif terjangkau, yaitu Rp 22.000. “Ada juga paket Burganni 2, cuma yang berbeda dari minumannya saja dengan harga lebih murah, yaitu Rp 20.000,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakan Eti, setiap harinya ia mampu menjual 80 burger, namun bisa lebih banyak ketika weekend menjelang. “Terkadang suka kerepotan juga seh, ketika banyak pengunjung yang datang. Tapi saya tidak pernah mengeluh atau merasa kecapekan, malah merasa senang,” kata wanita kelahiran Bogor, 6 Juli 1963 itu.

Jumlah karyawan yang bekerja di tempat itu, diungkapkan Eti ada 5 orang yang dibagi sesuai bidangnya masing-masing, “Saya selalu turun tangan, seperti membuat daging burgernya. Bukan tidak percaya, tapi yang tahu takarannya dengan pasa hanyalah saya,” ujar istri dari Boy Ambadar, seraya menambahkan ia mempunyai 2 cabang, yaitu di parkiran Indomaret Warung Jambu dan Jl. Raya Puncak, Gadog.

Eti menambahkan, menu yang paling diandalkan adalah Double Beef dan Double Cheese. Selain bentuknya yang big, tatanan yang disuguhkan mampu membuat mata yang melihat terbelalak. “Memang porsi yang ditawarkan cukup besar dan mengenyangkan, tapi begitu mencoba pada gigitan pertama pasti ketagihan,” katanya seraya tersenyum.

Akhirnya sepiring burger pun tersaji hangat di atas meja. Melihat bentuknya yang big dan lelehan keju serta mayonaise yang melumer di setiap pinggiran rotinya, sungguh mampu menggiurkan lidah ini yang dari tadi tak sabar untuk segera menyantapnya. Benar saja, roti burgernya, ternyata begitu lembut dan begitu mudah untuk dilumat. Belum lagi daging buatan Eti yang kaya akan rasa, sangat menambah nafsu makan menjadi gila. Sayuran fresh yang turut disajikan pun seakan melengkapi kenikmatan yang tiada tara.

Setelah puas merasakan kenikmatan Burganni, segelas strawberry smoothie yang segar telah menanti. Campuran asli dari buah yang merah nan asam itu, terlihat semakin cantik ketika ice cream strawberry yang tersaji di atasnya menari-nari untuk sesegera mungkin meleleh dan membasahi leher ke dalam perut.

Eti menambahkan, dalam waktu dekat Burganni akan mengembangkan usaha dengan membuka outlet terbaru di Botani Square. ”Dalam pengembangan usaha, saya tidak tergiur dengan tawaran franchise karena dikhawatirkan akan mengurangi citarasa yang selama ini menjadi andalan utama,” tambahnya.

Wanita yang berzodiak Cancer itu, sangat concern terhadap citra yang selama ini susah payah dibangunnya. ”Sebab pada tahun pertama, saya mengalami banyak kendala dalam memasarkan produk. Bahkan, pada bulan pertama hanya terjual satu sampai dua burger, sehingga banyak karyawan yang tidak tahan dan berhenti secara mendadak,” ungkapnya.

Cafe Burganni sendiri, dikatakan Eti, saat ini sudah mendapat nama sampai ke luar Kota Bogor. ”Pendatang dari Jakarta banyak yang singgah ke tempat kami pada hari Minggu. Saya cukup bangga jerih payah dalam merintis usaha ini sudah membuahkan hasil,” pungkasnya.

Nasia Freemeta Iskandar

Tidak ada komentar: