Jumat, 11 April 2008

D’namii Cafe, Resto, & Lounge

Suasana Minimalis dengan Rasa Maksimal

Bogor, Jurnal Bogor

D’namii merupakan satu tempat makan yang menawarkan kenyamana suasana resto, café dan lounge sekelas hotel dengan makanan dan minuman seharga kaki lima. Dengan interior dan eksterior yang serba minimalis, hal itu justru menambah kenyamanan pelanggan untuk menikmati waktu bersantai-ria bersama teman, kolega maupun keluarga.

Menurut Jannus Tambunan, pemilik D’namii Resto, Cafe, & Lounge, tampilan D’namii yang unik ditambah nuansa yang cozy, membuat banyak pelanggan mengira harga-harga yang di tawarkan resto ini mahal. ”Padahal harga yang kami berikan relatif terjangkau,” ungkap Jannus kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Dikatakan Jannus, D’namii yang terletak di Jl. Dadali No.10 Bogor itu, baru dirintisnya selama 6 bulan bersama sang istri, Ros Tambunan. ”Awalnya saya mempunyai hobi hang out saja, namun akhirnya tertarik juga untuk mendirikan tempat ini,” ujarnya kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Jannus juga mengatakan, D’namii merupakan nama yang pas untuk sebutan resto, cafe dan lounge yang dalam bahasa Batak mempunyai arti milik kita. ”Kami menginginkan sebuah resto yang bernuansa seperti di rumah sendiri bagi semua pengunjung yang datang ke tempat kami,” jelasnya.

Pengunjung resto kafe itu, lanjut Jannus, kebanyakan dari kalangan eksekutif muda. ”Sebenarnya kami membidik semua kalangan untuk datang ke tempat kami dan menikmati sajian menu-menu yang ditawarkan, khususnya para pelajar dan mahasiswa. Namun, tempat kami lebih dikenal bagi kalangan eksekutif muda,” ungkapnya.

Diakuinya, untuk memikat pelajar dan mahasiswa, Jannus menyediakan paket pelajar seharga Rp 5.000 untuk segala minuman. Harga menu-menu reguler di restokafe itu sendiri mulai Rp 5.000 hingga Rp 32.000. ”Meskipun harga yang ditawarkan cukup murah, kualitas yang kami berikan tetap yang terbaik,” tutur Jannus.

Untuk kenyamanan para pengunjungnya, Jannus menyediakan kapasitas tempat duduk yang mampu menampung 60 orang di bagian dalam resto dan 40 orang di bagian teras atau luar resto, ”Pada malam hari, banyak pasangan yang memilih untuk duduk di luar, karena suasananya yang cukup romantis,” paparnya.

Jumlah karyawan yang bekerja di tempat itu, dikatakannya ada 11 orang, yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 1 orang bartender, 1 orang Chef Cook dan sisanya sebagai waiters, ”Semua karyawan di sini merupakan lulusan terbaik di NHI Bandung, jurusan perhotelan, jadi kemampuan mereka tidak diragukan lagi,” tukasnya.

Hingga saat ini, menu-menu yang disediakan D’namii, lebih dominan pada Indonesian Food seperti sop buntut, nasi goreng, hingga pisang goreng, yang juga ditawarkan di resto itu, ”Rata-rata menu yang kami buat merupakan hasil kreasi istri saya, sehingga citarasa yang kami berikan tetap terjaga dan tidak mengurangi keaslian rasa bahan itu sendiri,” terangnya.

Jannus menambahkan, menu yang paling difavoritkan pengunjung tempatnya, adalah sop buntut. Rasa sop buntut yang gurih dari bumbu-bumbu rahasia racikan sang istri, imbuhnya, mampu membius lidah pengunjung, ”Selain daging yang empuk melalui proses perebusan yang cukup lama, dagingnya pun tidak berbau amis seperti sop buntut buatan resto lain. Hal itu membuat pelanggan ketagihan,” tuturnya.

Penasaran dengan kesegaran sop buntut ala D’namii, semangkuk sop buntut pun tersaji. Tampilannya cukup memikat perut untuk segera menyantapnya, dan hmm.. memang benar, kuah yang kental dan kaya akan bumbu-bumbu khas Indonesia terasa sekali di lidah. Belum lagi dengan keempukan daging buntut yang mudah terlepas dari tulangnya. Mulut ini tak henti-hentinya menyeruput kuah yang penuh cita rasa itu dan tak terasa semangkuk sop buntut ludes tanpa sisa.

Puas merasakan kenikmatan sop buntut tadi, telah menanti segelas juice markisa untuk masuk ke dalam perut. Kesegaran yang diberikan dari sari buah markisa, menambah sensasi markisa itu. Rasa yang manis dan sedikit asamnya mampu melepaskan dahaga dan sangat padu dengan sajian sop buntut.

Nasia Freemeta Iskandar/*

Tidak ada komentar: