Jumat, 11 April 2008

Food Court Botani Square

Menu Kuliner Bercitarasa Plaza

Bogor, Jurnal Bogor

Menurut Food Court Coordinator Eko Windra H, Food Court Botani Square dirancang dengan konsep menawarkan aneka jenis menu masakan. “Keunggulan Food Court Botani Square, salah satunya dekat dengan atrium sehingga pengunjung yang bersantap dan melepas lelah di tempat ini dapat melihat berbagai event yang digelar Botani Square,” ujar Eko kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Selain itu, lokasi food court yang dekat dengan pelataran parkir belakang Botani Square, dikatakan Eko, memiliki keuntungan tersendiri. “Dengan lokasi yang berdekatan dengan parkir mobil, memudahkan pengunjung yang datang untuk memilih, bersantap terlebih dahulu lalu berjalan-jalan dan berbelanja, atau belanja dulu dan sebelum pulang dapat bersantap di tempat ini,” paparnya.

Food Court Botani Square memiliki area seluas lebih dari 500 meter persegi. Tempat bersantapnya dibagi menjadi dua, yaitu non smoking dan smoking room. Smoking room yang berlokasi di belakang dengan penyekat kaca lebar, memiliki kapasitas 28 tempat duduk. “Total tempat duduk yang tersedia di tempat ini mencapai 266 kursi dengan 183 meja,” terang Eko.

Segmentasi pasar yang dibidik Food Court Botani Square, imbuh Eko, memprioritaskan keluarga sebagai pengunjung plaza itu. “Semua pengunjung Botani Square merupakan pangsa pasar potensial yang dibidik food court ini, baik dari kalangan pelajar, karyawan, maupun seluruh anggota keluarga,” jelasnya.

Jumlah kios permanen yang disediakan food court itu, lanjut Eko, tersedia sebanyak 10 tempat. “Saat ini, delapan tenant mengisi kios-kios permanen yang tersedia. Kios yang kosong sudah dipesan oleh beberapa tenant yang sebentar lagi mengisi tempat yang kosong itu,” jelasnya.

Para tenant yang mengisi Food Court Botani, di antaranya Ayam Bakar Brumbu, Ayam Goreng Fatmawati, Joy, Putri Nyale, Gaya Tunggal, dan D’mangan, merupakan tenant-tenant yang menyediakan menu-menu dengan citarasa beragam. “Di sini, semua menu ada, dari Indonesian Food, Oriental dan Chinese Food, Western Food, dan Fast Food, seperti California Fried Chicken,” papar Eko.

Dengan mekanisme pembayaran makanan yang dipesan langsung diberikan kepada masing-masing tenant, lanjut Eko, harga-harga menu yang ditawarkan food court itu tidak lebih dari Rp 25.000 per porsi. “Menu termahal di Food Court Botani Square, di antaranya Steak dari Chef 69 Steak dan Sop Konro yang dapat dipesan di Joy,” terangnya.

“Jadi pengunjung yang ingin mencari steak dengan harga ekonomi namun memiliki rasa hotel bintang lima, silakan memesannya di Chef 69 Steak,” tambah Eko. Ikon Food Court Botani Square sendiri, diakui Eko, adalah Gaya Tunggal yang menyediakan menu-menu mie bakso ayam jamur dengan harga termahal Rp 17.000 per porsi. “Gaya Tunggal hanya buka di Botani Square. Sabtu dan Minggu, tak jarang pengunjung yang ingin menikmati mie bakso ayam jamur khas Gaya Tunggal sampai rela antri,” tukasnya.

Pengunjung yang datang dan bersantap di food court itu, menurut Eko, tidak saja hanya untuk menikmati sajian menu kuliner. “Banyak juga yang datang untuk urusan bisnis, menjamu klien sambil melakukan lobi-lobi tentu lebih asyik di sini dengan suasana plaza,” jelasnya.

Eko pun menawari untuk mencicipi salah satu dari seratus lebih menu yang disediakan di food court itu. Karena penasaran, akhirnya satu porsi bebek bakar dari Brumbu pun terhidang di atas meja. Tampilan menu pesanan itu cukup umum. Satu potong dada dan sayap bebek bakar menemani nasi putih yang sudah ditakar dan berbentuk mangkuk, tiga jenis lalapan, yaitu garnis, wortel, dan buncis, serta satu piring kecil sambal goreng dan kecap.

Rasanya sendiri, mm.. cukup lumayan, meski memang susah mencari sajian menu daging bebek yang memiliki tekstur kelembutan seperti halnya menu daging ayam. Bebek bakar yang tersaji, ternyata cukup alot dan liat. Namun, bumbu-bumbunya sangat meresap hingga ke dalam daging dan memiliki rasa yang lezat.

Menu bebek memang lebih menantang daripada menu daging lain, karena kealotannya itu. Bahkan, banyak penggemar makanan itu yang mengatakan, letak kelezatan daging bebek justru pada kealotannya itu. Penasaran juga menemukan sebuah restoran yang menyediakan menu bebek goreng atau bebek bakar yang dapat dinikmati layaknya menikmati ayam gepuk yang lunak hingga ke dalam tulang.

Secara keseluruhan, menyantap makanan di food court memang akan terasa menyenangkan bila tidak sendirian. Suasana plaza yang gemerlap memang sangat pas bila dinikmati bersama seluruh anggota keluarga, teman, atau pasangan.

Rudi D. Sukmana

Tidak ada komentar: