Bogor, Jurnal Bogor
Sebagai ibu rumah tangga biasa yang berkiprah dalam bisnis kuliner, Sari Yudanti dan Harsi Wardhani sejak 2006 menjalankan usaha Rumah Salak yang terletak di Jl. Salak No.30 Bogor.
Menurut Danti, ibu rumah tangga pun bisa menjadi pengusaha, namun harus disadari membuka usaha itu tidak semudah membalikkan tangan. “Orang selalu menilai hasil akhirnya, tidak pernah melihat prosesnya,” ungkap Danti kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Dikatakan Danti, berhasil atau tidaknya suatu usaha pasti ada proses yang membutuhkan pengorbanan moril maupun materiil. “Semangat saja tidak cukup, karena semangat harus disertai dengan sikap tegas, keras dan tahu kapan harus mengambil keputusan yang tepat di saat yang paling kritis,” tegasnya.
Danti juga mengatakan, pada awal ia membuka usaha rumah makan, yang pertama dirubahnya adalah pola pikir. “Kebayang nggak sih, dari ibu rumah tangga yang terbiasa tidak pernah berhitung, tiba-tiba harus menjadi orang yang penuh perhitungan,” sahutnya.
Dengan cita-cita membuka satu rumah makan yang sehat, Danti dan Harsi mewujudkan menu-menu di mana makanan yang keluar dari dapur tidak mempunyai efek samping bagi tubuh yang menyantapnya. “Karena itu kami memutuskan untuk tidak memakai bumbu penyedap di rumah makan kami,” ujar Danti.
Pada awalnya, imbuh Danti, semua menyangsikan hal itu. Bila tak diawasi, para koki yang bekerja di Rumah Salak kadang masih menggunakan chicken powder sebagai penyedap rasa. “Untuk merubah kebiasaan itu butuh waktu yang tidak sebentar,” sahutnya.
Selain itu, Danti dan Harsi menginginkan setiap masakan yang keluar dari dapur resto harus mempunyai citarasa yang sama. Hal itupun dikatakan Danti tidak mudah, karena para koki selalu beranggapan lain tangan lain rasa. “Kami bersikeras bila takaran dan cara masaknya sama, hasilnya pasti akan sama,” tukasnya.
Menurut Danti, memasak adalah sesuatu yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian, bukan
hanya sekedar bakat. Sebagai seorang dokter gigi yang membuka praktik di rumahnya, Danti disibukkan dengan praktiknya sebagai dokter gigi dan usahanya di bidang kuliner. “Pada awalnya, banyak pasien saya yang terbengkalai, namun saat ini semua sudah dapat diatasi,” ungkapnya.
Ketika ditanyakan, kiat untuk sukses dalam usaha, Danti dan Harsi mengatakan, merupakan hal yang biasa bila menjadi frustasi, kesal, marah, dan salah mengambil keputusan dalam berusaha. “Yang penting, bagaimana sikap dalam menghadapi dan mengatasi semua rintangan dengan bijaksana dan mau belajar dari kesalahan,” ujar mereka seraya menambahkan totalitas, fokus, dan semangat harus tetap dijaga.
Rudi D. Sukmana
Kamis, 17 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar