Minggu, 27 April 2008

Menyantap Soto Mie Bogor Mang Yoyo

Bogor, Jurnal Bogor

Meski bukan salah satu jenis masakan favorit bagi kebanyakan orang, sekali-sekali boleh juga untuk menyantap lagi semangkuk soto mie khas Bogor. Tujuannya yaitu salah satu penjual soto mie Bogor yang telah dikenal memiliki rasa istimewa, yaitu Soto Mie Raos yang berlokasi di Jl. Ledeng Gunung Batu, di dekat Pasar Purbasari Bogor.

Menempati kios yang sangat sederhana, Yoyo Suryadi sudah berjualan soto mie Bogor sejak 1993. Yoyo mengatakan, ia berjualan soto mie setiap hari mulai pukul 8.00 sampai pukul 16.00. “Saya jualan kalau dapat bahan-bahannya lengkap, terutama kikilnya. Sekarang ini, banyak kikil bekas pabrik sepatu yang dijual di pasar,” ungkap Yoyo kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Dikatakan Yoyo, kikil atau kulit sapi yang dikatakannya dari pabrik sepatu itu mudah dikenali. “Warna putihnya menyala dengan permukaan yang halus tidak kasar,” terangnya seraya menambahkan, kalau direbus pun mengeluarkan busa yang banyak. “Saya hanya memakai kikil yang segar dari sapi yang baru saja dipotong,” tambahnya.

Pria asal Tasikmalaya berumur 54 tahun itu menuturkan, pertama kali berjualan soto mie harganya masih Rp 500 per mangkuk. “Sebelum ‘moneter’, jualan soto mie sungguh enak. Saya tidak bisa ngobrol seperti ini, selalu sibuk melayani pembeli,” sahut Yoyo yang mengistilahkan krisis ekonomi 1998 dengan kata moneter.

Ia menambahkan, sejak setahun lalu omzetnya cenderung menurun. Para pembeli, lanjutnya, semakin banyak berkurang. “Sekarang bila berjualan, menunggu pembeli sampai mengantuk,” ucapnya seraya menambahkan, setiap hari ia menyiapkan 50 porsi soto mie yang diberi harga Rp 4.000 per mangkuk.

Yoyo yang mengaku memiliki satu istri, satu anak, satu mantu, dan satu cucu itu lalu menyuguhkan semangkuk soto mie Bogor racikannya yang legendaris. Harum aroma kuah soto mie merebak memenuhi tempat makan yang cukup sempit itu. Penampilan soto mie Bogor itu sendiri cukup menggoda selera.

Semangkuk soto mie khas Yoyo terdiri dari berbagai bahan yang dipadu menjadi satu, yaitu bihun, mie kuning, kol cincang, potongan tomat buah, potongan kentang kukus, potongan kroket, potongan kikil, sesendok acar mentimun dan wortel, serta kerupuk. Bila menyukai selera pedas, beberapa tempat berisi sambal telah tersedia. “Kalau pembeli ingin makan dengan nasi putih, saya sediakan juga,” sahutnya.

Menikmati soto mie Bogor ala Soto Mie Raos hasil racikan Yoyo memang menyuguhkan citarasa yang berbeda. Kuah sotonya yang kental rasa kaldunya sangat menyegarkan setelah diseruput dalam keadaan masih mengepulkan uap. Pada saat sotonya diberikan komentar memiliki rasa yang enak, Yoyo hanya tersenyum kemudian menjawab, “Keur bejeuhna raos kana diri, nuhun atuh,” ucapnya.

Rudi D. Sukmana

Tidak ada komentar: