Bogor, Jurnal Bogor
Laksa Bogor merupakan satu dari sekian kekayaan kuliner Bogor yang memiliki citarasa unik dan penggemar tersendiri. Namun tak ada citarasa laksa yang disajikan oleh penjual laksa yang satu ini. Laksa Cijeruk Pak Inin, namanya telah kondang ke seantero Nusantara, karena pernah dikunjungi oleh Bondan Winarno, pemandu acara kuliner dari salah satu stasiun televisi swasta.
Untuk menyambangi tempat laksa fenomenal itu, lumayan perlu perjuangan juga. Bila berpatokan dari Tugu Kujang atau keluar tol Bogor, lebih baik mengambil arah ke kiri menuju Tajur, namun di pertigaan depan Ekalokasari Plaza berbelok ke kanan menuju Jl. Lawang Gintung. Setelah itu, berbelok ke kiri dan menurun menuju arah Batu Tulis.
Dari tempat itu, disarankan untuk belok kanan menuju Pamoyanan. Setelah melewati jembatan Sungai Cisadane, wisatawan kuliner akan disuguhkan kondisi jalan yang cukup menyebalkan, karena jalanannya lumayan rusak parah, sekitar dua kilometer.
Namun setelah itu, jalanan pun tampil mulus, sehingga pengendara bisa memacu kendaraannya dengan leluasa. Mendekati daerah Palasari Cijeruk, harap memperlambat laju kendaraan, karena tempat laksa berjualan ada di sebelah kanan. Tempat makannya sangat sederhana, hanya berupa saung saja. Namun, cukup dapat dikenali karena cukup banyak dikerumuni pembeli.
Sayangnya, ketika saya dan rekan saya, Dony singgah ke tempat itu, Ainin yang lebih populer dipanggil Pak Inin sudah satu bulan terakhir sedang tak enak badan, sehingga tak dapat melayani para pembeli mencicipi laksa racikannya.
Sebagai penggantinya, Syahrudin sang anak pun sibuk melayani para pembeli. Didin, sapaan akrab Syahrudin, dibantu oleh isterinya, Ningsih, tak henti-hentinya melayani pengunjung yang datang silih berganti, seakan tak memiliki kesempatan untuk beristirahat.
Dikatakan Didin, ayahnya telah berjualan laksa sejak 1953 dengan mengambil lokasi di sekitar Gang Aut. “Namun setelah ayah saya semakin sepuh, akhirnya kami berjualan di dekat rumah saja,” terangnya.
Laksa Cijeruk memang berbeda dengan laksa yang dijajakan penjual lain, baik dari citarasa maupun dari penyajiannya. Seporsinya sangat penuh dan mampu membuat perut kenyang seketika. Porsi Laksa Cijeruk yang dilengkapi dengan sebelah telur rebus itu, nyatanya hanya dihargai Rp 3.500 saja.
Rudi D. Sukmana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar