Jumat, 28 Maret 2008

Warung Girli

Nasi Goreng Kejunya Nyeleus Pisan Euy

Bogor, Jurnal Bogor

Warung Girli yang terletak di kompleks Ruko Bantar Kemang Jl. Raya Pajajaran No.20 atau di seberang gedung Bale Binarum menawarkan nuansa yang sangat cocok dikatakan kafe. Penyajian tempatnya yang menyediakan panggung dan peralatan organ tunggal membuat tempat itu nyaman untuk dikunjungi.

Menurut Agustianingsih, salah seorang pemilik Warung Girli, tempatnya memang sengaja diciptakan bersuasana kedai dengan paduan seperti kafe, dan menyediakan menu-menu umum yang biasa ditemukan di kebanyakan rumah makan.

“Meskipun menu yang disediakan, menu biasa. Citarasa masakan dan minuman di sini, sangat berbeda 100 persen. Karena selain konsep tempat yang kami usung, masakan kami dijamin kelezatannya,” ujar Tia, panggilan akrab Agustianingsih kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Resmi dibuka tiga tahun lalu, tempat itu menyediakan 18 meja yang masing-masing terdiri dari empat kursi, dengan luas area makan lebih dari 200 meter persegi. “Girli dibuka setiap hari, mulai pukul 9.00 sampai 24.00,” terang Tia.

Konsep tempatnya sendiri, dikatakan Tia, mengambil konsep tempat terbuka, sehingga pengunjung dapat melihat pemandangan lalulintas di depannya. “Konsep tempat yang kami sajikan, sengaja memadu antara konsep kafe tenda dengan saung resto,” paparnya

Dikatakan Tia, menu andalan yang disediakan Warung Girli adalah sop buntut dan nasi goreng keju. “Dua menu itu menjadi andalan tempat kami, karena sangat diminati para pengunjung Warung Girli,” jelasnya.

Sop buntut khas Girli, imbuh Tia, terdiri dari dua pilihan, yaitu sop buntut kuah dengan harga Rp. 20.000 dan sop buntut goreng yang dibandrol Rp. 25.000 per porsi. “Selain sop buntut, pengunjung tempat kami juga sangat suka dengan rasa sop iga dan sapi lada hitam yang kami sajikan,” paparnya.

Menu nasi goreng keju, sebagai salah satu menu andalan Warung Girli, memiliki rasa istimewa yang sangat berbeda dengan rasa nasi goreng yang biasa ditemukan di tempat lain. Bumbu nasi gorengnya kental dengan nuansa oriental sea food, tetapi disajikan dengan potongan daging sapi yang bersembunyi di celah-celah nasi dan parutan keju.

Sesendok nasi goreng keju, dijamin mampu mengangkat selera makan. Apalagi bila diberi sedikit saus sambal, sehingga rasa pedas langsung ngagegel di ujung lidah. Jangan lupa meniup-niup dulu kepulan asap untuk menghilangkan rasa panas dari nasi goreng yang disajikan. Di situlah letak kenikmatan menyantap nasi goreng, nyeleus euy.

Nasi goreng keju yang dijual dengan harga Rp. 12.500, dikatakan Tia merupakan nasi goreng kreasi Warung Girli. “Juru masak kami, Muhammad Howi merupakan juru masak andal yang berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang perkulineran, terutama masakan oriental,” jelasnya.

Selain menu makanan, resto kafe itu juga menyediakan menu minuman yang sangat diminati pengunjung, yaitu Girli Fantasy, yaitu racikan lemon, sprite, dan es batu yand diblended sehingga menghasilkan rasa juice lemon yang nyegrok, menyegarkan.

“Meski menu-menu masakan di sini, merupakan sajian yang umum, kami tetap melakukan kreasi inovasi sendiri, sehingga dalam hal rasa dan penyajiannya memiliki nuansa khas Warung Girli,” papar Tia.

Salah satu keunggulan tempatnya, dikatakan Tia, pengunjunga akan merasa sangat nyaman untuk bersantai bersama rekan-rekan mereka. “Kami menyediakan live music yang libur tiap malam Jumat dan malam Selasa. Pengunjung yang ingin bernyanyi, silakan melantunkan suaranya diiringi pemain organ tunggal kami,” jelasnya.

Warung Girli sendiri, lebih riuh pada malam hari karena banyak eksekutif muda yang melepas lelah di tempat itu. Mereka datang beramai-ramai, menyantap sajian lezat yang dihidangkan, dan saling berlomba menyanyikan lagu untuk semua pengunjung yang hadir.

Tia juga menambahkan, hanya dengan merogoh kocek rata-rata Rp. 25.000 per orang, pengunjung akan mendapatkan sensasi petualangan kuliner khas Warung Girli. “Resto kafe kami membidik semua kalangan, oleh karena itulah nama tempat kami Girli yang merupakan singkatan dari Pinggir Kali,” tandasnya.

Rudi D. Sukmana

Tidak ada komentar: